Analisis Fundamental Growth Company Yang Anda Harus Tahu

Posted on

Analisis fundamental suatu perusahaan sangatlah penting sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi dengan membeli saham perusahaan tersebut. Analisis fundamental yang akan kita bahas kali ini adalah angka angka apa saja yang perlu kita ketahui di dalam laporan keuangan suatu perusahaan sehingga kita bisa mendapatkan sedikit gambaran tentang kondisi perusahaan. Kita akan membahas mengenai ciri ciri apa saja yang perlu kita ketahui untuk sebuah perusahaan dengan kategori growth company.

Analisis Fundamental Income Statement

Yang pertama adalah Revenue atau pendapatan , semakin besar pendapatan suatu perusahaan akan semakin bagus.

Dari contoh di atas perusahaan ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar 2,007,630 ribu USD . Yang bisa di artikan perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar angka tersebut. Ada hal penting yang harus kita ingat bahwa angka yang tertera pada revenue atau pendapatan tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut meraih keuntungan atau laba dalam satu tahun nya . Why ? akan kita bahas nanti yaa.

Suatu growth company yang bagus akan mempunyai pertumbuhan revenue sebesar minimal 15 % per tahun nya. Pada contoh di atas jika kita hitung pertumbuhan revenue nya dari tahun 2017 ke 2018 adalah sebesar 18.82 % yang dapat di artikan perusahaan berhasil menjual lebih dari tahun sebelumnya. Waspadalah jika anda menemukan suatu perusahaan yang mengalami penurunan dalam pendapatan atau revenue nya yang berarti perusahaan tersebut kalah bersaing dengan perusahaan kompetitor nya ataupun karena penurunan minat pembeli. Meskipun angka pertumbuhan nya cukup cantik ya 18.82 % tetapi belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memang meraih laba atau menguntungkan. Kita perlu memperhatikan angka angka lain nya dalam laporan keuangan atau income statement nya. Sebagai salah satu acuan yang bisa kita pergunakan adalah kita harus memperhatikan angka pertumbuhan revenue nya dalam 3 tahun terakir ya. Mari kita perhatikan tabel di bawah ini .

Kalau kita perhatikan revenue nya bertumbuh sebesar 23.54 % ya dari tahun 2016 ke 2017 dan angka ini sangat menarik karena berada di atas 15 % pertumbuhan nya ya. Namun jika kita lihat lebih jauh lagi ternyata perusahaan ini mengalami penurunan revenue sebesar 13.96 % pada laporan keuangan nya di tahun buku 2015 – 2016. Jika kita rata rata pertumbuhan nya selama 3 tahun adalah sebesar 8.77 % saja.

Angka berikutnya yang wajib kita perhatikan adalah Cost of Goods Sold atau boleh di bilang ongkos usaha atau ongkos pembuatan barang . Sebagai contoh mudah nya jika anda menjual sepatu tentunya diperlukan ongkos untuk membuat sepatu tersebut bukan? dari bahan sepatu sampai penjahitan sepatu sampai sepatu tersebut siap untuk anda jual. Satu hal yang perlu kita ingat adalah sebuah perusahaan yang menjual suatu barang akan mempunyai beban pokok yang lebih besar di bandingkan dengan perusahaan yang menjual jasa.

Dalam contoh perusahaan di atas mari kita perhatikan beban pokok pendapatan atau cost of revenue. Semakin rendah nilainya akan semakin bagus yang artinya laba perusahaan akan semakin besar

Angka penting berikutnya adalah Gross profit atau laba kotor yang kita peroleh dengan mengurangkan revenue dengan cost of goods sold . Gross profit sangat penting akan tetapi ada satu angka lagi yang jauh lebih penting yaitu Gross profit margin yang bisa kita peroleh dengan membagi angka gross profit dengan revenue dan kita kalikan dengan 100 % . Semakin tinggi nilai Gross profit margin atau GPM ini tentunya akan semakin baik suatu perusahaan , kenapa ? semakin besar GPM artinya perusahaan semakin ekonomis atau low cost producer dan perusahaan ini mengungguli kompetitor nya. Dalam contoh di sini GPM dari perusahaan ini adalah 29.08 % yang di peroleh dengan cara sebagai berikut : (583,959 / 2,007,630) x 100 % ( Pada laporan keuangan 2018 )

Semakin tinggi nilai GPM untuk sebuah growth company , akan semakin bagus karena masih ada expenses atau beban yang harus di tanggung oleh perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dengan management yang bagus akan berusaha untuk menekan expenses atau beban serendah rendah nya. Suatu perusahaan yang mempunyai hutang di bank akan mempunyai tanggungan berupa pembayaran bunga dan hal ini akan tercantum di dalam expense atau beban pada laporan keuangannya. Sebagai seorang investor cerdas kita perlu memperhatikan hal hal khusus yang muncul dalam laporan keuangan seperti misalnya ada pendapatan lain lain yang cukup besar yang ternyata berupa penjualan asset yang tentunya hal ini tidak akan terulang secara periodik dalam laporan tahuna perusahaan.

Angka berikutnya adalah net profit atau laba bersih suatu angka yang sangat penting pada laporan keuangan income statement .

“The earnings will decide the fate of the stock.
—Peter Lynch”

Sebagai acuan suatu growth company di katakan bagus jika bisa mempunyai pertumbuhan laba sebesar 15 % atau lebih. Dengan melihat angka net profit margin kita bisa melihat apakah suatu perusahaan ada dalam situasi perang harga atau tidak jika net profit margin suatu perusahaan sangatlah kecil sangat di mungkin kan perusahaan tersebut berada dalam zona perang harga. Perlu di perhatikan juga bahwa net profit margin ini akan berbeda di sektor yang berbeda. Jadi pastikan jika kita membandingkan nya berada dalam sektor yang sama. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi tentunya mempunyai persaingan yang sangat tinggi dan sangat sulit untuk memprediksi nasib dari perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Alangkah bijaksana jika kita sebagai seorang investor untuk tidak berjudi dengan berinvestasi di perusahaan tersebut.

Angka penting berikutnya adalah EPS atau earning per share pendapatan per lembar saham , sebagai seorang investor angka ini sangatlah penting.Untuk perusahaan yang masuk dalam kategori growth company tentunya sangat banyak memerlukan biaya untuk mengembangkan usaha nya , salah satu cara yang biasa di tempuh adalah dengan menerbitkan saham baru . Hal ini akan sangat berpengaruh pada EPS karena semakin banyak saham baru yang beredar nilai EPS ini akan turun tentunya. Kita perlu memperhatikan pertumbuhan EPS ini dalam 5-10 tahun terakhir.

Ada tiga skenario penting dalam EPS ini , yaitu

  1. Pendapatan perusahaan naik, EPS naik : hal ini adalah skenario yang sangat kita inginkan dimana net profit perusahaan bertumbuh di iringi dengan pertumbuhan EPS nya.
  2. Pendapatan perusahaan naik, EPS turun : hal ini bisa disebabkan salah satunya adalah penerbitan saham baru melaui right issue misalnya . Sedangkan stock split tidak akan berpengaruh terhadap EPS , nilainya akan tetap sama seara proporsional , tidak ada yang terdilusi paska stock split.
  3. Pendapatan perusahaan tetap , EPS naik : hal ini dapat terjadi hanya jika jumlah saham beredar berkurang , kok bisa ? iya … dengan buy back , perusahaan membeli kembali saham nya yang beredar di publik. Hal ini bisa dikatakan plus dan minus tergantung kejelian kita dalam mengamati di harga berapa perusahaan membeli balik saham nya. Jika perusahaan dengan membabi buta membeli balik sahamnya tanpa memperhatikan harga pembelian nya tentunya kita perlu menaruh perhatian khusus pada perusahaan ini.Kita perlu memperhatikan berapa lembar saham yang beredar dalam periode 5 tahun terakhir.

Analisis Fundamental Balance Sheet.

Sesuai dengan namanya balance sheet di sini kita akan melihat kondisi keuangan perusahaan dengan memperhatikan 3 hal yaitu asset , liabilitas dan equity .

Asset di sini di bedakan menjadi dua yaitu asset lancar dan asset tidak lancar dimana asset tidak lancar adalah asset yang tidak bisa di jadikan uang secara cepat.

Sebagai seorang investor saham tentunya kita sangat menyukai perusahaan yang mempunyai cash yang banyak di balance sheet nya. Perhatikan juga pertumbuhan dari jumlah asset suatu perusahaan.

Angka berikutnya adalah utang atau liabilities yang di kategorikan menjadi dua yaitu utang jangka pendek atau current liabilities dan utang jangka panjang atau non-current liabilities.

Disini hal yang perlu kita perhatikan adalah utang jangka panjang dimana utang ini sangat beresiko untuk kelangsungan hidup perusahaan terutama utang bank atau Long Term Bank Loan . Utang jangka panjang ini akan menjadi utang jangka pendek jika periode waktunya sampai dengan 1 tahun.

Yang terakhir dalam balance sheet ini adalah ekuitas atau equity.

Hal yang perlu kita perhatikan di sini adalah laba di tahan atau retained earning , kita menginginkan bahwa laba di tahan ini mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Kita akan bahas rasio rasio keuangan dalam balance sheet ini pada artikel berikutnya so stay tune terus ya.