Analisa saham NFB dan NFS atau Net Foreign Buy dan Net Foreign Sell merupakan salah satu cara untuk analisa saham yang sederhana dan mudah dipahami. Mengetahui arus keluar masuk dari asing atau foreign ke bursa saham sering kali dilupakan atau di abaikan oleh kebanyakan trader dan investor. Untuk trader biasanya hanya terfokus pada chart saja dan untuk investor biasanya hanya terpaku pada kriteria investasi mereka seperti low PER , low PBV misalnya. Mengetahui NFB dan NFS sangat membantu kita untuk mengambil keputusan buy maupun sell yang di padukan dengan chart andalan masing masing tentunya.
Pada penutupan sesi satu perdagangan bursa saham Indonesia 30 Juli 2021 ini tercatatkan IHSG menguat di level 6136 rupiah atau menguat sebesar 0.2 %. Pada sesi pertama tercatatkan NFB 69.55 M , NFS 16.37 M dan total NFS untuk pasar NG dan TN adalah 85.92 M. Beberapa saham yang di beli oleh asing pada sesi pertama adalah saham BBRI, saham ASII, saham BBCA, saham INCO, saham TLKM, saham TOWR, saham EMTK, saham MDKA, saham KLBF , saham UNVR , saham PTBA, saham BSDE, saham SILO , saham SIDO, saham INTP , saham BRPT, saham INDY, dan saham BTPS. Sedangkan NFS atau net foreign sell ada pada saham ANTM, saham BMRI, saham PGAS, saham BBNI , saham INDF , saham GGRM, saham INKP , saham SAME, saham MIKA, saham PRDA, saham BBTN, saham AMRT, saham LINK, saham ICBP , saham SMGR, saham ACES , saham UNTR, saham AKRA , saham MCAS , saham ITMG , saham ERAA, dan saham CPIN.
Apakah jika asing membeli maka harga sahamnya akan naik dan jika asing menjual maka harga sahamnya akan turun ? Jawabanya adalah belum tentu. Kita akan mengambil salah satu contoh yang asing membeli namun harga saham nya malah turun yaitu saham INCO. Mari kita lihat apa yang terjadi dengan saham INCO di sesi pertama ini.
Meskipun tercatatkan asing membeli sebesar 20.2 M pada saham INCO di sesi pertama ini namun jika kita lihat secara keseluaruhan pada sesi pertama ini saham INCO masih pada fase distribusi meskipun bukan distribusi yang besar dan jika kita perhatikan dari daily chart dari saham INCO ini memang masih berada di harga premium , jika ingin membeli saham INCO ini bisa menunggu hingga harga tidak berada di harga premium secara chart nya.
Untuk contoh yang asing net sell tapi harga saham nya mengalamikenaikan adalah saham SMGR , pada sesi pertama tercatatkan asing net sell sebesar 4.3 M dan harga saham SMGR ini mengalami kenaikan 1.56 % pada sesi pertama. Meskipun asing sell tetapi secara keseluruhan saham SMGR ini masih pada fase akumulasi. Secara chart saham SMGR ini masih berada di harga murah nya tetapi perlu di ingat bahwa saham SMGR ini masih berada dalam fase downtrend nya. Dengan harga 8150 rupiah saham SMGR ini mempunyai PBVR sebesar 1.44x dan PER sebesar 26.83 x sedikit kurang menarik untuk value investor tentunya namun dengan rajin nya membagikan dividend tentunya menjadi bahan pertimbangan tersendiri terutama untuk dividend hunter.
Dengan mengetahui nilai NFB dan NFS akan sangat membantu kita untuk mengetahui kenapa harga saham nya naik atau kenapa harga sahamnya turun meskipun secara chart sudah memenuhi syarat untuk naik misalnya. Hal ini sangat membantu kita untuk menghilangkan kebingungan kenapa harga tidak sesuai dengan yang kita bayangkan meskipun sudah didukung dengan chart yang bagus dan berita berita yang bagus juga.
Saham yang tercantum dalam artikel ini hanyalah sebagai contoh , tidak ada ajakan untuk membeli saham tersebut. Disclaimer On.
Jangan lupa untuk share dan follow instagram kita di @analisafundamental untuk update seputar saham.
Salam Sukses Investasi !!!