Saham PGAS pada sesi satu hari ini ditutup dengan ARB diangka 1230 rupiah atau mengalami pelemahan sebesar 6.82 persen menyentuh batas ARB nya. Diantara saham saham yang tumbang pada sesi satu hari ini adalah saham TKIM ,BBTN ,TRUK yang melemah di atas 6 persen. Jika kita perhatikan saham gas negara ini memang masih dalam fase bearish berat tercatat penurunan sebesar 58.09 persen dalam jangka 5 tahun. Secara fundamental perusahaan ini memang masih mencatatkan penghasilan yang blom stabil masih cenderung naik turun dab berdasarkan laporan tahunan 2020 perusahaan ini mencatatkan kerugian dengan EPS sebesar – 0.011 USD . Mari kita perhatikan ringkasan penghasilan dari laporan tahunan perusahaan gas negara ini .
Masih dirasa wajar jika harga saham nya juga masih terseok seok sampai saat ini mengingat performa perusahaan juga masih kurang bagus. Tekanan dari pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab kuat turun nya kinerja perusahaan gas negara ini di tahun buku 2020.
Namun jika kita melihat kembali perjalanan saham gas negara ini sepanjang 2020 yang lalu saham ini sudah mencatatkan kenaikan 100 persen dari nilai terendahnya di harga 605 rupiah. Salah satu daya tarik dari saham ini adalah rajin membagikan dividend dengan dividend yield sebesar 3.38 persen.
Jika anda pecinta dividend tentunya saham ini bisa menjadi salah satu pilihan dalam porotfolio anda. Mari kita perhatikan valuasi dari saham perusahaan gas ini sebagai berikut.
Per harga saat artikel ini ditulis di harga 1230 rupiah , saham ini mencatatkan PBVR sebesar 0.79x , abaikan PER nya untuk saat ini , karena belum update dari laporan tahunan nya. Secara book value saham ini cukup menarik untuk di koleksi. Kita tunggu juga laporan keuangan dari perusahaan gas ini untuk Q1 nya apakah masih mengalami kerugian atau tidak. Secara teknikal nya kita harus menunggu harga penutupan di hari ini. Apakah akan bertahan di tutup di harga ARB nya ataukah akan rebound karena sudah menembus suppor 2 nya di angka 1270 rupiah dan akankah IHSG juga terdongkrak naik di sesi kedua nanti ?