Tingkat inflasi yang tinggi memang merupakan mimpi buruk. Jadi inflasi ini merupakan kondisi di mana tingkat harga cenderung naik, harga barang-barang pun jadi semakin tinggi.
Ada kondisi di mana inflasi naik lebih cepat dibandingkan biasanya. Tentunya kondisi ini dapat mempengaruhi konsumen, di mana konsumen jadi turun daya belinya karena harga yang terlalu tinggi. Mulai dari bahan makanan, hingga pakaian.
Arti tingkat inflasi secara garis besar
Untuk penjelasan singkat, akan kami ambilkan deskripsi dari inflasi berdasar KBBI. Artinya adalah kemerosotan value dari uang, dalam hal ini uang kertas. Dikarenakan uang kertas yang banyak beredar, dan harga barang-barang menjadi naik.
Oke sekarang sesudah Anda mendapatkan gambaran mengenai arti dari inflasi, mari kita ketahui penyebabnya, oke langsung saja:
Faktor penyebab terjadinya tingkat inflasi
1. Terjadinya devaluasi
Devaluasi ini dapat terjadi saat mata uang sebuah negara kehilangan nilainya. Dan dibandingkan ke mata uang yang lain.
Karena kondisi ini maka menjadikan impor harganya lebih mahal. Kemudian menyebabkan terjadinya inflasi.
Apabila us Dollar mendevaluasi euro, maka dibutuhkan us Dollar yang lebih banyak jika mau membeli euro dengan jumlah yang sama.
Apabila ada bisnis yang melakukan import barang dari negara Eropa, maka harga perlu dinaikkan agar bisa menutup biaya.
Baca juga : Mengatur keuangan
2. Demand pull inflation
Faktor penyebab inflasi yang pertama yakni karena demand yang muncul, dikarenakan pertambahan dari jumlah uang beredar untuk jangka waktu pendek.
Jadi jika dalam jangka waktu pendek jumlah uang bertambah, maka dampaknya ke suku bunga akan turun, jumlah konsumsi juga jumlah investasi pun juga akan turun. Jadi menyeluruh.
Selain itu juga diikuti perubahan harga barang secara signifikan.
3. Ekspektasi inflasi
Jika inflasi mulai dikhawatirkan oleh pekerja dan perusahaan, maka menimbulkan ketakutan. Hal selanjutnya adalah ketakutan tersebut membuat harapan atas hasil inflasi menjadi lebih tinggi.
Di mana pekerja bisa saja meminta upah lebih tinggi, dengan harapan mengimbangi peningkatan dari biaya hidup mereka. Namun hal ini justru berdampak buruk.
Awalnya yang hanya ketakutan, jadi memperburuk kondisi yang ada. Karena harus membayar upah lebih tinggi untuk para pekerja, secara otomatis harga produk yang dijual pun akan ditingkatkan.
Saat perusahaan memikirkan jika bahan baku harganya lebih mahal. Perusahaan jadi akan menaikkan harga dengan tujuan mempertahankan persentase keuntungan perusahaan tersebut.
Hal ini pun akan menyebabkan terjadinya inflasi yang disebabkan oleh ekspektasi. Tingkat inflasi akan naik.
4. Faktor campuran
Atau dikenal juga dengan mixed inflation. Di man ini merupakan kondisi inflasi yang penyebabnya karena kenaikan permintaan, juga kenaikan penawaran. Selain itu juga penawaran tak seimbang, perilaku permintaan, serta permintaan pada jasa dan barang yang bertambah.
Jadi dapat disimpulkan kalau faktor campuran ini merupakan penyebab yang lebih dari satu. Hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya tersebut, akan mengakibatkan ketersediaan barang dan faktor produksi menjadi turun.
Kemudian barang pengganti pun akan dikurangi, dihilangkan, dan menjadi terbatas. Biasanya ini merupakan momen di mana para penjual menaikkan harga barang cukup tinggi.
5. Biaya produksi
Kalau biaya bahan baku naik, dan bukan ekspektasi melainkan benar-benar terjadi. Maka perusahaan akan menaikkan harga jual.
Tetapi ini juga termasuk faktor serikat buruh, yang sering berdemo untuk meminta kenaikan upah. Padahal itu bisa menyebabkan inflasi, sebab biaya produksi akan semakin meningkat.