Analisa saham saham di saat Mr.Market tidak rasional why ? Pada penutupan jumat kemaren 31 Januari 2020 , saham saham berkapital besar berguguran tanpa ada sebab yang pasti. Meskipun terhempas di level 5940 rupiah secara jangka lima tahun IHSG masih dalam fase bullish secara jangka panjang apakah benar begitu ? Cukup ironis sebenarnya bulan Januari di tutup dengan IHSG terseok seok .
Kalau kita perhatikan sekilas memang masih bullish ( garis orange ) dari 2016 hingga sekarang, namun jika kita perhatikan dari 2018 hingga sekarang ( garis biru ) cukup mengkawatirkan ya , dan penutupan jumat kemaren menembus garis orange meskipun belum menyentuh support di 5937 rupiah. Di bulan januari 2020 ini memang benar benar menciderai kepercayaan investor Indonesia dengan terbongkarnya kasus besar yang tentunya berimbas ke market Indonesia. Apakah ini strategy untuk memaksa investor buang barang lama ?
Beberapa big cap yang tumbang di jumat kemaren adalah saham PGAS dengan dengan 5.28 % penurunan , saham UNTR dengan 3.88 % penurunan , saham BBCA dengan 3.86 % dan saham sejuta umat saham UNVR sebesar 3.34 % .
Saham PGAS di tutup dengan candle engulfing bisa di bilang continuation , peluang lanjut pelemahan sangat kuat di dukung oleh MACD histogram nya yang di bawah nol dan posisi melebar meskipun RSI sudah berada di area jenuh jual. Dengan kondisi harga sekarang di level 1705 rupiah menjadikan valuasi nya mendekati PBV 1 dan menaikan dividen yield nya menjadi 3.34 %.
Kondisi harga saat ini masih sejalan dengan kondisi dari raksasa Gas ini dengan EPS nya yang masih terseok seok ya. Kita akan lihat lagi jika LK December nya keluar , apakah bisa at least menyamai EPS tahun 2018 atau tidak.
Lain halnya dengan saham UNTR , meskipun dari segi EPS selalu meningkat , saham yang satu ini juga tidak luput dari bantingan harga pada penutupan bursa jumat kemaren.
Setali tiga uang secara candle dengan saham PGAS ya dan indikator MACD dan RSI nya juga sama dengan saham PGAS. Dengan kondisi harga penutupan jumat kemaren di level 19200 rupiah memang terkesan sangat mahal jika kita melihat secara rupiah nya ya , namun jika kita perhatikan valuasi dari saham UNTR ini seperti tabel di bawah ini.
Ada dua yang kita lingkari di atas , yang pertama adalah Dividen yield nya ya dengan harga sekarang yield nya sebesar 6.21 % hampir 2 kali lipat dividen yield dari PGAS ya . Dividen lover must be so happy . Yang kedua adalah PBVR nya yang berada di angka 1.28 x beda tipis dengan PGAS ya. Yang kita perhatikan di sini adalah angka dari PBVR dan Dividen yield nya saja , bukan perbandingan perusahaan , untuk melihat perbandingan yang sebenar nya anda harus aple to aple ya. Dengan kondisi harga sekarang 19200 rupiah dan EPS sebesar 3088 rupiah ( Yang di setahunkan ) jika kita hitung secara cepat return jika kita masuk dengan harga sekarang adalah 16.08 % diperoleh dari membagi EPS dengan harga saham terakhir nya.
Angka yang sangat menarik so impressive meskipun harus merogoh kocek lebih dalam dengan harga per lot nya 1.920.000 ya.
Untuk saham BBCA meskipun di banting dari penutupan bursa jumat kemaren , secara pribadi tetap kurang menarik ya , perlu menunggu bantingan yang lebih dalam lagi mengingat dengan harga penutupan nya PBVR nya masih di angka 4.76x dengan dividen yield nya 1.05 % saja. Harap lebih sabar menunggu koreksi yang lebih dalam ya dari saham BBCA ini. Sama halnya dengan saham UNVR terlebih selepas stock split sedalam apapun koreksinya tetap masih over value