Membahas tentang Risiko Investasi Obligasi Yang Harus Diketahui Investor, tentuk tidak akan jauh dengan kemungkinan adanya dampak buruk atau kerugian di kemudian hari.
Maka dari itu, sebelum berpikiran untuk menanamkan modal, harus didasari dengan pengetahuan tentang untung rugi dari investasi obligasi tersebut.
Pertanyaannya, apa saja keuntungan serta risiko yang bisa terjadi pada jenis investasi obligasi?
Jika sebelumnya kami sempat berbagi Risiko Investasi Saham, terdapat pula instrumen lain yang bisa menjadi jalan untuk menanamkan modal.
Termasuk juga investasi obligasi yang secara sederhana merupakan bentuk surat utang berharga dalam mata uang rupiah ataupun valuta asing dengan jaminan pembayaran bunga serta pikiknya oleh Negara Republik Indonesia.
Akan tetapi, untuk bisa terjun dalam dunia investasi obligasi tersebut, tentu ada begitu banyak hal yang harus dipahami terlebih dahulu, sebab tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap.
Pada setiap instrumen investasi pasar modal, memiliki tingkat keuntungan dan juga risiko yang berbeda. Tidak terkecuali juga pada dunia obligasi.
Sebagai salah satu bentuk instrumen investasi, obligasi juga mempunyai keuntungan dan tingkat risiko yang sangat tinggi. Bahkan perlu diperhitungkan secara matang sebelum mempercayakan modal.
Maka dari itu, untuk sekedar menambah referensi, tidak ada salahnya jika disini kami uraikan keuntungan dan risiko investasi obligasi. Apa saja?
Risiko Investasi Obligasi Yang Harus Diketahui Investor
Jika merangkum dari beberapa sumber terpercaya, setidaknya ada 3 poin penting tentang risiko investasi obligasi. Beberapa diantaranya mencakup gagal bayar, risiko pasar, dan juga risiko likuiditas.
1. Risiko Investasi Obligasi Gagal Bayar
Risiko yang pertama ialah gagal bayar yang merupakan dampak buruk bagi investor sehingga tidak memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit ketika produk investasi jatuh tempo.
Akan tetapi, unutk obligasi negara tidak ada risiko gagal bayar. Hal tersebut dikarenakan sudah diatur dalam undang-undang yang menyatakan bahwa negara menjamin pembayaran kupon atau imbalan serta pokok obligasi hingga dengan jatuh tempo.
Jaminan tersebut dianggarkan dari dana yang sudah disediakan oleh APBN pada setiap tahunnya.
2. Risiko Investasi Obligasi Pasar
Dikenal sebagai risiko pasar, pasalnya mempunyai potensi kerugian (capital loss) untuk investor yang terdampak beberapa faktor terkait pengaruh kinerja, khususnya pasar keuangan.
Terlepas dari itu, kerugian tersebut juga bisa terjadi jika investor menjual obligasi pada pasar sekunder sebelum jatuh tempo dengan harga jual yang lebih rendah dari harga beli.
Dalam hal ini, risiko pasar di dunia investasi obligasi juga bisa dihindari. Tepatnya ketika si pembeli obligasi pada pasar perdana tidak menjual obligasi tersebut hingga jatuh tempo.
Bahkan bisa dijual ketika harga jual pasar obligasi sedang tinggi jika dibanding dengan harga beli. Namun tolak ukurnya setelaah dikuraangi dengan biaya transaksi.
Apabila harga pasar sedang turun, maka pemilik obligasi bisa tetap memperoleh kupon setiap bulannya hingga jatuh tempo, serta menerima pelunasan poko sebesar 100 persen saat produk investasi jatuh tempo.
3. Risiko Obligasi Likuiditas
Risiko likuiditas atau liquidity risk, bisa terjadi jika pemilik obligasi memerlukan dana dalam waktu cepat. Akan tetapi surat obligasi tersebut tidak bisa dijual pada harga yang wajar.
Risiko likuiditas pada dasarnya bisa dihindari, pasalnya obligasi negara bisa dijadikan agunan.
Keuntungan Investasi Obligasi
Bisa dikatakan jika obligasi merupakan bentuk investasi yang memberikan keuntungan bagi pemilik. Untuk lebih jelasnya, berikut kami juga merangkum beberapa poin positif tersebut.
1. Lebih Aman Dibanding Dengan Instrumen Lain
Obligasi dari sisi pembayaran kupon dan pembayaran pokok hingga jatuh tempo, sudah dijamin oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002.
Atau Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 dengan dana pembayaran disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per tahunnya.
2. Kupon Atau Imbalan Kompetitif dan Tetap
Ketika obligasi diterbitkan oleh pasar perdana, kupon ditawarkan lebih tinggi dibanding dengan tingkat bunga deposito dari beberapa bank BUMN.
Dari sisi lain, kupon dengan tingkat bunga yang tetap, secara berkala dibayar hingga waktu jatuh tempo.
3. Lebih Mudah dan Likuid
Kelebihan lain dari obligasi, yakni bisa diperdaagangkan pada pasar sekunder menggunakan mekanisme bursa efek atau transaksi di luar bursa.
4. Mempunyai Potensi Keuntungan Lebih Besar
Potensi keuntungan obligasi (capital gain), lebih tinggi jika obligasi dijual dengaan harga yang lebih besar dibanding dengan harga beli.
Seperti yang sudah kami sebutkan diatas, tentu setelah dilakukan perhitungan biaya transaksi di pasar sekunder.
Sekian dari kami, salam sukses investasi