Investasi Saham Trading Saham Can it be Done at The Same Time ?

Posted on

Investasi saham dan trading saham merupakan dua hal yang boleh di bilang bertolak belakang karena memang dasar nya sudah berbeda selain tentunya dari time frame atau jangka waktu yang memang sudah berbeda. Apakah investasi saham dan trading saham bisa di lakukan secara bersamaan ?

Cara termudah untuk menggabungkan investasi saham dan trading saham yaitu dengan membuat dua akun sekuritas yang berbeda , satu akun khusus untuk investasi saham dan satu akun lagi kusus untuk trading saham. Yang kedua adalah cukup dengan satu akun dimana anda melakukan investasi saham dan trading saham secara bersamaan.

Di sini saya akan share investasi dan trading saham secara bersamaan dari pengalaman pribadi saya , jadi bukan hanya sekedar teori tapi langsung praktek. Hal paling rumit di dalam investasi dan trading saham adalah langkah pemilihan saham yang merupakan langkah terpenting. Di sini yang membedakan investasi dengan trading saham. Untuk trading saham , 99 % trader terutama yang trading harian tidak akan mempedulikan saham perusahaan apa yang akan di beli, dalam artian tidak akan melihat fundamental perusahaan apalagi menengok laporan keuangan perusahaan nya. Hal ini masuk akal karena time frame yang relative singkat , jadi hanya beli dan jual saja dalam hitungan menit hingga jam saja. Murni yang diperhatikan adalah indikator teknikalnya saja. Apapun saham nya asalkan masuk dalam radar kriteria seleksi ya akan di hajar juga saat jam trading. Secara singkat memang berkesan seperti berjudi namun berjudi atau bukan selama anda tahu yang anda lakukan , menurut saya itu bukan berjudi , dalam investasi juga sama , jika anda membeli saham untuk investasi tetapi anda sendiri tidak tahu perusahaan apa yang anda beli saham nya, ini pun termasuk berjudi.

Untuk menggabungkan investasi dan trading di sini kita akan melakukan seleksi saham dengan mengikuti beberapa kriteria awal. Kriteria saham yang akan kita jadikan kendaraan investasi tentunya adalah saham yang di jual dalam kondisi diskon atau murah. Salah satu yang kita gunakan adalah nilai PBVR atau price to book value ratio , di sini kita akan seleksi perusahaan perusahaan yang saham nya di jual dengan PBVR < 1 atau di bawah satu. Saat melakukan screening saham dengan PBVR < 1 jangan terkejut jika anda akan menemukan banyak sekali perusahaan yang saham nya di jual dengan harga PBVR di bawah satu.

Dari hasil screening di atas kita lihat ada 327 perusahaan yang saham nya di jual di bawah satu PBVR nya. Apakah 327 saham perusahaan itu memang murah atau murahan ? Langkah yang kedua adalah kita akan hilangkan saham saham perusahaan dengan harga saham 50 rupiah . Apapun perusahaan nya dan apapun alasan nya anda harus dan wajib menghindari saham saham dengan harga 50 rupiah.

Setelah kita seleksi harga saham nya , kita dapati ada 50 perusahaan yang harga saham nya 50 rupiah , so total saham perusahaan yang di atas harga 50 ada 277 perusahaan. Di dapat dari 327 – 50 = 277 .

Langkah berikutnya dari 277 perusahaan tersebut kita akan mencari yang utang nya paling sedikit. Di screening ini kita akan abaikan saham perbankan dan finance ya. Perusahaan dengan hutang kecil tentunya lebih bisa bertahan dari perusahaan dengan hutang yang besar. Kita akan screening saham dengan DER < 1 . Kita akan hilangkan saham perusahaan dengan nilai DER minus.

Dari seleksi ini , kita sudah memangkas menjadi 146 saham saja. Dari ke 146 saham perusahaan tersebut , bisa kita hilangkan perusahaan perusahaan yang baru IPO dan yang IPO kurang dari 3 tahun, kenapa kita hilangkan ? karena di sini kita membeli saham dengan tujuan utama investasi yang sama hal nya kita membeli sebagian dari suatu perusahaan. Apakah anda suka membeli perusahaan yang baru yang belum ada track record untung rugi nya ? Ataukah anda lebih suka perusahaan lama yang sudah jelas track record nya ? Tentunya anda sudah tau jawaban nya ya. Hal berikutnya adalah anda pilih perusahaan yang membagikan dividen secara rutin tiap tahun nya. Banyak yang beranggapan bahwa rutin membagikan dividen tidak harus menjadi kriteria utama, but I love company yang membagikan dividen, the reason why ? Selain kita mendapat keuntungan dari kenaikan harga sahamnya kita juga mendapat pemasukan rutin dari pembagian dividen nya. Enak apa Enak ?

Kemudian bagaimana aplikasi nya untuk menggabungkan antara investasi dengan trading itu sendiri. Disini kita akan ambil contoh dari salah satu perusahaan tambang batubara yang masuk ke dalam screening di atas .

Disini sengaja kita tidak menyebutkan simbol dari saham perusahaan tersebut kenapa ? Karena saat artikel ini di tulis nilai PBVR nya sudah di atas 1 ya , meskipun dengan harga saat ini nilai dividend yield nya masih di angka cantik 27.34 % . Yang perlu kita perhatikan di sini adalah nilai PBV nya yang berada di angka USD 0.8109 atau 11.188 rupiah. Strategi yang kita lakukan adalah kita akan membeli saham nya jika harga nya berada di bawah 11.188 rupiah. Hal yang paling membosankan di sini adalah menunggu.

Sebagai contoh saat harga saham turun di bawah nilai book value nya kita bisa membeli saham nya katakan lah 100 lot. Saat harga sahamnya naik di atas book value nya kita akan tentukan berapa level cuan yang kita inginkan , misalkan kita menentukan 10 % dan saat harga naik 10 % kita akan jual sebagian dari saham kita tersebut. Katakan lah kita menjual 20 lot saham setelah saham naik 10 %. Saat saham nya turun , kita bisa membeli kembali sebanyak 20 lot. Sehingga total saham yang kita pegang tetap 100 lot. Jika kita hanya menginginkan untuk investasi atau menabung saham , kita hanya perlu menyiapkan uang cash untuk membeli saham nya saat harga nya turun di bawah PBV nya.

Dengan cara ini kita bisa menggabungkan antara investasi dengan trading dalam satu akun sekuritas saja. Cara ini sangat sederhana karena kita hanya melihat dari harga PBV saja tanpa melihat teknikal nya. Sederhana dan terlihat bodoh memang, tapi who cares , selama itu bekerja dengan baik dan mendatangkan extra income dari dividen dan extra cash dari cuan jual beli saham nya then why not.

Kemudian apa yang sebaiknya kita lakukan dengan dividen dari perusahaan yang saham nya kita beli ? I prefer untuk membeli kembali saham perusahaan tersebut. Jika anda ingin mempergunakan untuk hal yang lain its also OK bebas saja. Tapi jika kita menanamkan kembali uang hasil dividen nya kita bisa memanennya kembali di masa depan. Buah ber buah ,panen saat buah nya sudah bisa mencukupi kebutuhan harian kita. Jadikan sebagai passive income kita.

Salam Sukses Investasi !