Saham Telekomunikasi Indonesia GHON Bagi Dividen 50 Rupiah

Posted on

Saham telekomunikasi Indonesia dengan kode GHON akan membagikan dividen dengan nominal 50 rupiah per lembar saham pada 27 Mei 2021 sebagai cum date nya. Mari kita tengok sekilas tentang saham GHON ini. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah pemilik kode saham GHON yang sukses melantai di bursa pada tahun 2018 yang lalu. Perusahaan yang mendedikasikan diri sejak 2007 untuk bergerak dalam bidang tower telekomunikasi ini merupakan anak perusahaan PT Tower Bersama , tercatatkan sebanyak 663 tower dan 348 collocation per 31 desember 2019. Perusahaan dengan visi “Menjadi penyedia jasa infrastruktur dan utilitas telekomunikasi terbaik” secara on paper memang sudah menunjukan performa yang bagus dengan grafik kenaikan EPS dari 90 rupiah di tahun 2018 , 115 rupiah di tahun 2019 , 141 rupiah di tahun 2020 dan 166 rupiah EPS di setahunkan untuk 2021 . Secara tiga tahun periode berhasil menunjukan kinerja yang bagus yang tercermin dari kenaikan EPS nya tiga tahun berturut turut.

Baca Juga :Analisa Fundamental Saham Praktis Dan Teoritis

Pandemi Covid 19 rupanya memberikan dampak yang bertolak belakang dengan usaha usaha yang lain, dimana hampir semua perusahaan mendapatkan dampak yang negatif akibat adanya pandemi ini , perusahaan ini justru mendapat dampak positif dengan meningkatnya permintaan sewa menara telekomunikasi , hal ini bisa tercermin dari laporan keuangan dari perusahaan ini. Perusahaan ini juga hanya mencatatkan karyawan sebanyak 27 orang saja.

Jika kita mengintip laporan keuangan q1 nya terdapat kenaikan penjualan dan pendapatan usaha di bandingkan dengan q1 tahun lalu , meskipun tercatatkan juga kenaikan beban pokok penjualan dan pendapatan. Beban pokok penjualan ini tergolong kecil dan jika kita hitung GPM nya adalah 80.89 %

Dengan GPM tersebut boleh di bilang perusahaan ini termasuk penguasa pasar dengan persaingan yang tidak terlalu besar atau bukan dalam industri yang sangat tinggi persaingan nya. Kita bisa membandingkan nya dengan yang satu industri seperti BALI dan CENT misalnya , bisa kita lihat perbedaan yang cukup significant tetapi kita harus ingat lagi bahwa perusahaan perusahaan tersebut meskipun berada dalam industri yang sama tetapi berbeda dalam ukuran perusahaan nya sebagai contoh dari segi jumlah karyawan nya pun terpaut sangat jauh perbedaan nya , semakin banyak karyawan tentunya akan semakin besar cost yang harus dikeluarkan perusahaan.Dari segi market cap juga jauh sekali perbedaan nya. Meskipun hanya dengan market cap 1.13 T , perusahaan ini tetap menunjukan trend positif nya secara fundamental meskipun baru melantai 3 tahun lamanya. Catatan rutin membagikan dividen juga merupakan satu poin plus untuk perusahaan ini. Bisa kita bandingkan dengan perusahaan sejenis dengan market cap 7 T yang masih strugle dari segi keuangan dan tidak membagikan dividen. Apakah bisa kita jadikan kendaraan investasi ? Dengan catatan 3 tahun memang masih terlalu dini untuk menilai apakah perusahaan ini bisa kita jadikan kendaraan investasi kita , namun at least bisa kita jadikan passive income dari rutin nya pembagian dividen dari perusahaan. Dengan catatan harga 2060 rupiah dan dividen sebesar 50 rupiah akan kita peroleh yield sebesar 4.85% jika anda mempunyai harga IPO tentunya yield yang anda peroleh akan mendekati 2 kali lipat dari 4.85 % . Namun kita perlu untuk berhati hati jika melihat jumlah kepemilikan saham oleh masyarakat hanya sebesar 13.5 % meskipun sudah memenuhi aturan free float yang ada. Kita juga bisa memperhatikan transaksi harian dari saham ini apakah memungkinkan untuk masuk ataupun tidak.