Kebebasan finansial sebuah konsep dan mimpi sejuta umat yang seolah olah makin menjauh di saat kita berusaha untuk menggapainya. But Why ? Ada sesuatu yang tidak pernah di ungkapkan atau dinyatakan secara apa ada nya. Sebuah cerita menggapai mimpi sejuta umat.
Seperti biasa sore ini selesai menjemput anak sekolah , membuka sebuah email dari salah satu investor berkebangsaan India yang mempunyai visi dan misi yang sebelas dua belas dengan investor kenamaan dengan salah satu tujuan untuk membantu dan mencerdaskan sesama di dalam dunia investasi.
Dari buku yang dia baca dan di share via email ada hal yang memang sangat menarik di sini , buku itu adalah karya Matt Haig’s dengan judul Reasons to Stay A live berikut adalah kutipan yang menarik dari buku tersebut.
“The world is increasingly designed to depress us. Happiness isn’t very good for the economy. If we were happy with what we had, why would we need more? How do you sell an anti-ageing moisturiser? You make someone worry about ageing. How do you get people to vote for a political party? You make them worry about immigration.
How do you get them to buy insurance? By making them worry about everything. How do you get them to have plastic surgery? By highlighting their physical flaws. How do you get them to watch a TV show? By making them worry about missing out.
How do you get them to buy a new smartphone? By making them feel like they are being left behind.
To be calm becomes a kind of revolutionary act. To be happy with your own non-upgraded existence. To be comfortable with our messy, human selves, would not be good for business.“
Sangat menohok memang tapi so true , iya engga sie ? Trus hubungan nya dengan investasi dan kebebasan finansial apa ? Dalam berinvestasi sebenar nya juga tidak lah jau berbeda.
Semua serba online dan begitu banyak informasi yang dengan begitu mudah nya kita dapatkan baik secara sadar maupun tidak sadar. Secara pribadi memang ada baiknya dengan begitu banyak nya informasi yang bisa kita peroleh.
Baca juga : Hidden Fee transaksi saham
Tapi memang menjadikan kita untuk tidak fokus dengan apa yang kita kerjakan terutama di dalam ber investasi. Membeli saham A,B atau C terkadang terasa sulit dengan adanya banjir informasi mengenai saham tersebut.
Begitu banyak ulasan , rekomendasi , analisa dari teknikal, fundamental , perbintangan hingga perdukunan ramai mewarnai dunia saham Indonesia ini. Dukun maybe hanya ada di Indonesia ya he he he he.
Informasi yang seharusnya menjadi salah satu senjata kita malahan menjadi sampah karena over information dan jujur saja tidaklah mudah untuk memilah milah informasi mana yang memang benar dan hanya buatan semata.
Seolah memang kita di jadikan biar bingung, stress dan akhirnya klik buy dan di saham yang salah atau tidak sesuai dengan plan trading atau investasi misalnya.
Coba kalau tidak percaya, saat jam trading perhatikan terus layar komputer atau HP anda , nanti kan auto klik buy jari anda he he he he he.
Kalau klik buy aja salah bagaimana bisa menuju kebebasan finansial ? semakin di klik semakin jauh he he he.
Namun hal itu ada solusinya untuk yang biar tidak auto klik buy seperti yang dikatakan Haig dalam bukunya sebagai berikut.
” Yet we have no other world to live in. And actually, when we really look closely, the world of stuff and advertising is not really life. Life is the other stuff. Life is what is left when you take all that crap away, or at least ignore it for a while.”
Singkirkanlah sampah sampah itu , informasi yang ga perlu , analisa analisa dari yang menyebut sebagai guru saham dan kawan kawan nya.
Lakukan seperlunya saja analisa pribadi dalam berinvestasi maupun trading dan eksekusi analisa tersebut.
Paling tidak kita mendapatkan ketenangan jiwa di dalam perjalanan untuk menggapai kebebasan finansial kita sesuai dengan konsep pribadi tentang apa itu kebebasan finansial.
Salam Sukses Investasi !!!
1 comment
Comments are closed.