Analisa fundamental saham GPRA kenapa Perdana Gapura Prima yang akan kita bahas di sini ? Apakah cukup menarik untuk di lirik apakah cukup murah untuk di beli ? Di sela sela terseok seoknya sektor property sejak 2018 yang silam hingga sekarang , tidak ada salahnya jika kita sedikit melirik pada saham sektor property. Kali ini kita akan coba membahas tentang saham GPRA ini.
” The number one idea is to view a stock as an ownership of the business “ by Charlie Munger
Berikut adalah profile dari PT Perdana Gapuraprima Tbk
PT Perdana Gapuraprima (”Entitas Induk”) pada mulanya didirikan dengan nama PT Perdana Gapura Mas berdasarkan Akta Notaris Chufran Hamal, S.H., No. 99, tanggal 21 Mei 1987. Nama Entitas Induk berubah dari PT Perdana Gapura Mas menjadi PT Perdana Gapuraprima berdasarkan Akta Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 33, tanggal 1 Maret 1999.
Gapuraprima adalah perusahaan pengembang properti yang memiliki portofolio proyek pengembangan kawasan hunian dan komersial untuk segmen pasar menengah ke atas. Kegiatan usaha Perusahaan saat ini lebih difokuskan pada pengembangan dan investasi bisnis properti.
Grup Gapuraprima merupakan salah satu pengembang properti utama nasional. Perusahaan telah mengalami transformasi menjadi sebuah perusahaan dengan proyek properti yang lebih beragam. Tidak hanya hunian landed house, namun juga mengembangkan proyek-proyek mixed use dan gedung-gedung bertingkat di dalam dan luar Jakarta.
Adapun struktur dari perusahaan ini adalah sebagai berikut
Perusahaan yang mempunyai visi Menjadi perusahaan properti multinasional yang inovatif dan terpercaya, serta menjadi bagian dari pembangunan bangsa, untuk memberikan Service Excellent baik untuk konsumen dan masyarakat serta pemangku kepentingan ini akan kita high lite beberapa poin penting dalam analisa fundamental saham GPRA kali ini. Untuk detail produk perumahan maupun apartemen dan perkantoran yang di jual oleh GPRA ini anda bisa membaca secara langsung di website resmi GPRA ini.
Secara sektor memang masih stagnan atau jalan di tempat dengan customer lebih cenderung wait and see di dukung dengan melemahnya daya beli masyarakat mengingat bahwa GPRA ini mensupply untuk kelas menengah ke atas. Suka tidak suka melemahnya oil and gas sejak 2015 yang lalu sangat berimbas pada sektor property dimana orang cenderung menjual property nya dari pada membeli property baru. Hal ini juga tercermin secara langsung dari harga saham GPRA yang terus menerus mengalami pelemahan hingga menyentuh harga terendahnya dalam 5 tahun terakir di angka 67 rupiah sedangkan harga saham hari ini untuk GPRA ditutup menguat tipis sebesar 1.25 % di angka 81 rupiah.
Sebagai seorang investor tentunya kita menginginkan suatu perusahaan yang mempunyai track record yang jelas dan selalu menghasilkan return yang bagus untuk investor nya. Mari kita perhatikan track record EPS dari saham GPRA ini
“A lot of people with high IQs are terrible investors because they’ve got terrible temperaments. And that is why we say that having a certain kind of temperament is more important than brains. You need to keep raw irrational emotion under control. You need patience and discipline and an ability to take losses and adversity without going crazy. You need an ability to not be driven crazy by extreme success.”
― Charles T. Munger, Value Investing: A Value Investor’s Journey Through the Unknown…
Jika kita perhatikan EPS dari GPRA ini untuk tahun 2019 jika di setahunkan mengalami kenaikan di bandingkan dengan tahun sebelum nya meskipun secara 5 tahun berturut turut tetap positif untuk EPS nya. Jika kita jeli kita bisa melihat kejenuhan dari sektor property dari EPS GPRA ini …ya di mulai tahun 2015 hingga sekarang. Jika anda bandingkan dengan perusahaan TBK lain nya yang satu sektor dengan GPRA ini , anda akan mendapatkan hal yang serupa.
Sebenarnya secara cepat kita bisa menghitung apakah return dari saham GPRA ini memuaskan atau tidak but how ? Secara sederhana kita bisa membagi EPS 2019 yang di setahunkan dengan harga saham hari ini dikalikan dengan 100 % . So (10 / 81 ) x 100 % = 12.34 % . Apakah angka tersebut menarik ? The choice is yours .
Selain track record earning yang selalu positif apakah saham GPRA ini rajin membagikan dividen ya ? Mari kita perhatikan tabel di bawah ini .
Ternyata cukup rajin membagikan dividend ya saham GPRA ini , dengan yield sebesar 1.23 % , memang bukan angka yang memuaskan yield nya secara pribadi saya lebih memilih perusahaan yang membagikan dividend at least dengan yield 3 % but its ok nothing is perfect right ? Once again the choice is yours. Dengan rajin membagikan dividend bisa di bilang perusahaan care untuk sharing profit dengan pemegang saham nya , banyak perusahaan yang tidak membagikan dividend dan itu belum tentu menjadi suatu indikasi bahwa perusahaan tersebut jelek ya, kita harus mencari tahu untuk keperluan apa mereka menahan laba nya apakah untuk pengembangan usaha atau untuk hal yang lain nya.
Kemudian bagaimana secara valuasi nya dari saham GPRA ini ? Mari kita perhatikan grafik di bawah ini.
Dengan nilai book value sebesar 263 rupiah dan harga saham GPRA hari ini di angka 81 rupiah memberikan kita PBVR sebesar 0.31 x , consider as cheap in value ya. Dengan PER sebesar 8.1 x yang artinya jika anda berinvestasi di saham GPRA ini dan dengan asumsi perusahaan tidak bertumbuh maka investasi anda akan balik modal setelah 8.1 tahun. Jika kita perhatikan gross profit margin GPRA ini di angka 55.69% yang boleh di artikan mereka cukup menguasai pasar meskipun belum menjadi leader market tapi at least bukan paling bontot. Secara ROE memang tidak memuaskan karena angka nya tertahan di 3.87 % saja. Namun secara financial perusahaan ini cukup kuat dengan nilai DER nya yang hanya di angka 55.33 % saja dan nilai CRR nya di 561.15 %. Apa itu CRR anda bisa membaca nya di sini.
Pengertian Current Ratio dan dalam bahasa Indonesia
Kemudian yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah harga saham hari ini adalah harga yang bagus untuk membeli ? Sebenarnya sebagai seorang investor kita tidak bisa membeli suatu saham untuk tujuan investasi berdasarkan harga saham nya saja. Why ? karena kita bertujuan membeli suatu perusahaan seperti quote dari Charlie Munger di awal postingan ini. Yang perlu kita perhatikan adalah apakah harga saham hari ini memberikan margin of safety yang cukup bagus buat kita ? Sehingga seandainya kita melakukan kesalahan dalam memvaluasi nilai saham nya kita tetap akan memperoleh return yang memuaskan meskipun tidak maksimal. Sebagai gambaran mudah nya adalah sebagai berikut. Jika anda menilai harga wajar suatu perusahaan di angka 100 rupiah dan harga saham hari ini adalah 60 rupiah , artinya anda mempunyai margin of safety sebesar 40 % yang di peroleh dari (100-60)/ 100 dalam % . Nilai 40 % ini sangat bagus kenapa? jika kita keliru katakan lah ternyata harga wajar saham nya adalah 80 rupiah , maka kita tetap bisa memperoleh return sebesar 20 % instead of 40 %. Itulah kegunaan dari Margin of Safety.
Salam Sukses Investasi ! Don’t forget to share and follow our instagram @analisafundamental