Dampak Isu Korupsi Bagi Neraca Investasi di Indonesia dan apa pengaruhnya bagi kita sebagai investor baik individual maupun korporasi.
Indonesia sedang diserang isu korupsi kritis pada beberapa tahun terakhir ini. Isu tersebut semakin lama bukan semakin terberantas melainkan semakin santer diperbincangkan seiring dengan semakin banyaknya wakil rakyat dan para menteri yang terjerembab kasus korupsi.
Tentu isu korupsi tersebut pada akhirnya berimbas pada kondisi keuangan atau kondisi ekonomi negara Indonesia. Bahkan pengaruh buruk pada neraca investasi di Indonesia sangat bisa dirasakan khususnya di kalangan pebisnis dan investor.
Lantas, dampak yang seperti apa yang terjadi pada neraca investasi di Indonesia? Berikut liputan khusus untuk Anda!
Dampak Isu Korupsi bagi Neraca Investasi di Indonesia
Isu korupsi melemahkan investasi asing ke Indonesia
Jika dulu banyak investor asing yang mempercayakan dananya untuk dikelola oleh negara Indonesia, maka sekarang pemandangan menyenangkan tersebut tidak bisa dirasakan kembali. Selama beberapa kurun waktu terakhir, terhitung sejak tahun 2012 silam semakin banyak investasi asing yang dibatalkan untuk Indonesia.
Puncaknya terjadi di tahun 2017 silam ketika banyak wakil rakyat yang tertangkap akibat ulah korupsi berbagai dana proyek pembangunan, E-KTP dan berbagai proyek lainnya. Hal tersebut semakin membuat investor asing ragu dan mulai menarik diri dari investasi di negara Indonesia.
Jika hal yang semacam ini terjadi terus menerus, tentu Indonesia tidak akan mampu berkembang sempurna lagi karena Indonesia tidak hanya butuh dana investasi para investor, melainkan juga butuh relasi yang memilik trusted yang tinggi.
Banyak investor yang menarik dananya
Pengusaha multinasional sekarang sudah banyak yang sadar bahwa investasi yang dilakukan pada negara yang memiliki potensi korupsi sangat besar akan merugikan dirinya. Ya, selama ini banyak kasus yang memperlihatkan bahwa investasi pengusaha multinasional di negara yang terjebak korupsi banyak yang ditarik.
Itu semua terjadi karena tak ada investor yang mau rugi dan ketika melihat ada potensi kerugian, maka wajar jika mereka menarik dananya untuk diinvestasikan di negara lain yang lebih menguntungkan. Karena itu sekarang semakin banyak pengusaha asing yang menarik dana dari Indonesia karena mereka memang memiliki insting bagi dana investasi dan sudah terdorong untuk tidak menanamkan investasinya di negara yang banyak terlibat skandal dan kasus korupsi.
Neraca investasi Indonesia menurun secara signifikan akibat isu korupsi
Salah satu sumber pengelolaan dana Indonesia selain berdasarkan pajak yang dipungut juga berasal dari dana investasi yang dikelola. Bayangkan saja berapa banyak perusahaan dalam negeri dan perusahaan asing yang menanamkan dananya.
Sementara isu korupsi merusak reputasi Indonesia tentang ‘kemahiran mengelola dana’. Karena itu wajar jika sejak isu korupsi bergulir, puncaknya dalam 3 tahun terakhir ini neraca investasi di Indonesia semakin menurun.
Banyak investor yang mulai enggan menambah dana investasinya, semakin banyak investor yang lebih memilih investasi di negara lain dan bahkan semakin banyak investor yang menarik dana investasinya dari Indonesia. Hal ini tentu sangat merugikan keuangan negara Indonesia secara sistematis dan secara langsung.
Indonesia rawan krisis moneter
Jika neraca investasi di Indonesia semakin mengalami penurunan, tentu dampaknya tidak main – main. Kita bisa putar kembali ingatan kita tentang bagaimana krisis moneter yang terjadi di Indonesia tahun 1998.
Dampaknya sangat memprihatinkan. Kemiskinan terjadi dimana – mana, penjarahan dan kekerasan banyak dilakukan oknum dan perkembangan bisnis mengalami penurunan yang signifikan. Karena itu krisis moneter dan resesi sangat tidak baik bagi negara dan harus ada cara untuk menghindarinya.
Di Indonesia sendiri memang sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaitkan antara hubungan korupsi dengan pertumbuhan investasi. Akan tetapi bisa dipastikan bahwa menurunnya neraca investasi belakangan ini, penyebab utamanya adalah parahnya korupsi yang terjadi di Indonesia.
Ekonomi tidak akan pernah bisa maju
Salah satu visi misi presiden Joko Widodo adalah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi dengan isu korupsi yang terjadi yang menimbulkan Indonesia mengalami kerugian miliaran rupiah bahkan sampai triliunan rupiah, hal tersebut sama sekali belum membuat pertumbuhan ekonomi meningkat.
Karena itu selain menyediakan lapangan kerja yang memadai, menciptakan bibit unggul generasi muda yang pandai, memiliki kecakapan serta jujur dan amanah, PR yang juga presiden terpilih Joko Widodo harus lakukan adalah memberantas korupsi.
Dengan cara itulah investor asing akan kembali percaya untuk berlomba – lomba investasi dana di Indonesia. Korupsi harus semakin ditindak tegas dan harus ada badan yang memang memberikan implementasinya untuk menekan terjadinya korupsi sehingga korelasi antara presiden, badan penegak hukum, masyarakat dan negara tentang pemberantasan korupsi bisa maksimal.
Itulah dampak isu korupsi bagi negara investasi di Indonesia dan sedikit pemaparan tentang solusinya. Semoga kita semakin sadar untuk menjaga negara Indonesia dari pengaruh kehancuran salah satunya kehancuran karena korupsi.