Harga wajar saham ULTJ, berapa sebenarnya harga wajar nya dan apakah layak untuk di jadikan kendaraan investasi ? Mari kita bahas bersama . ULTJ atau Ultrajaya yang berdiri sejak 1950 yang secara konsisten memproduksi susu cair segar dengan proses UHT dan minuman siap saji. Produk produknya tentu sudah tidak asing lagi bagi kita seperti di bawah ini :
Sebenar nya ada satu produk lagi yaitu buah vita , tapi merek ini sudah di akuisisi oleh unilever , ada baiknya sebenarnya sehingga ULTJ bisa fokus untuk produk susu cair segar nya. Untuk detail mengenai profile perusahaan bisa anda baca di web resminya di sini.
Mari kita ulas laporan keuangan quartal ke tiga dari ULTJ ini . Kita akan mulai dari income statement karena dari sini lah kita bisa tahu perusahaan berhasil mencetak keuntungan berapa dan apakah perusahaan ini mempunyai durable competitive advantage atau keunggulan kompetitif di bidang nya.
Mari kita perhatikan Gross Profit dari ULTJ ini sebesar 1.336.389.097.733 rupiah mengalami kenaikan sebesar 145.413.853.263 rupiah atau sebesar 12.2 % jika kita bandingkan dengan tahun 2016 lalu. Gross profit dari ULTJ sendiri dalam persentase sebesar 37.36 % . Nilai ini cukup bagus , memang nilai sempurna nya di atas 40 % yang menjadi bench mark suatu perusahaan di katakan memiliki keunggulan kompetitif di bidang nya. Ada satu catatan penting jika anda melakukan analisa perusahaan dan mendapati bahwa Gross profit nya di bawah 20% ini berarti bahwa perusahaan tersebut ada di zona perang harga yang sangat akut, dimana yang paling murah dan berkualitas yang akan bertahan.
Keunggulan kompetitif ini menjadikan suatu perusahaan bisa menentukan harga produk maupun service nya sendiri secara bebas. Suatu perusahaan yang mempunyai 20 % – 40 % gross profit bisa berarti bahwa perusahaan tersebut bergerak di bidang yang cukup tinggi kompetisi nya. Kita perlu menelusuri sejarah dari setiap perusahaan , apakah secara konsisten mempunyai gross profit yang tinggi setiap tahun nya.
Berikutnya yang harus kita perhatikan adalah SGA atau Selling,General &Admin , atau beban penjualan, beban umum dan administrasi ,perhatikan tabel berikut :
Kita lihat bahwa ada kenaikan dari biaya beban di ultj ini dari tahun sebelum nya , nilai SGA nya sendiri sebesar 42.41% yang di peroleh dengan menjumlahkan Beban penjualan dengan Beban umum dan administrasi kemudian kita bagi dengan gross profit . Nilai ini cukup baik , dimana SGA sempurna jika berada pada level dibawah 30%. Hati hati lah jika anda menemukan perusahaan yang SGA level nya mencapai 100% .
Berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah interest expense atau pengeluaran karena bunga yang di akibatkan oleh utang.
Kita perhatikan beban keuangan sebesar 301.501.198 rupiah atau sebesar 0.03 % boleh di bilang luar biasa , artinya ULTJ ini boleh di bilang tidak mempunyai utang yang berarti.
Mari kita perhatikan bahwa ULTJ ini mendapatkan laba tahun berjalan sebesar 652.646.816.454 rupiah atau sebesar 18.25 % dari revenue sebesar 3.576.102.616.192 rupiah. Sebuah angka yang cukup memuaskan . Hal yang harus kita perhatikan adalah jika kita mempelajari perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan dan kita mendapati net earning yang sangat tinggi, kita harus waspada karena bisnis simpan pinjam memang bisa menghasilkan keuntungan yang sangat cepat tapi juga bisa berarti bencana untuk jangka panjang nya.
Hal berikutnya yang harus kita ketahui adalah earning per share history nya , sejarah penghasilan per saham nya perlu kita perhatikan juga , apakah naik, apakah turun, apakah naik turun . Mari kita perhatikan data berikut ini :
Kita lihat bahwa EPS dari ULTJ ini cenderung naik meskipun sempat mengalami masa masa sulit di tahun 2013 yang lalu tapi perusahaan ini berhasil bertahan dan meningkat trend EPS nya , untuk TTM EPS 2017 berada di angka 296 rupiah.
Setelah kita kupas income statement nya mari kita beralih ke balance sheet nya dimana kita bisa melihat apa saja yang di miliki oleh perusahaan dan apa saja utang dari perusahaan ini, berapa jumlah cash yang di miliki dan berapa modal dasar dari perusahaan. Kita akan kupas asset, liability dan equity.
Asset lancar atau Current asset atau bisa juga di sebut Working Asset disini memegang peranan yang sangat penting , why ? karena di sinilah harta karun perusahaan berada, di sinilah kita bisa melihat berapa uang tunai yang di miliki oleh perusahaan , kemampuan perusahaan untuk melunasi utang yang jatuh tempo dalam satu tahun bisa kita lihat dari asset lancar nya. Kita perhatikan bahwa kas dan setara kas nya mengalami kenaikan yang cukup besar jika di bandingkan dengan periode sebelum nya yaitu sebesar 570.224.616.554 rupiah atau sebesar 37.48 %. Mari kita tengok kebelakang apakah current asset nya terus bertumbuh atau tidak . Perhatikan tabel di bawah ini:
Dan bisa kita lihat dari tabel di atas bahwa current assets nya bertumbuh dengan subur ya. Sampai di sini sudah paham ? Perhatikan juga jika terjadi kenaikan yang sangat besar pada current asset nya anda harus cari tahu, dari mana datang nya kenaikan yang besar ini , bisa jadi dari salah satu di bawah ini :
- Penerbitan atau penjualan bond atau saham baru melaui right issue misalnya.
- Penjualan asset perusahaan .
Kalau peningkatan besar dikarenakan dari bisnis yang berjalan itu artinya wow , soo goood.Ingat satu peribahasa Cash is King dan itu so true .
Hal berikut nya yang perlu kita perhatikan adalah inventory atau persediaan, inventory ini adalah jumlah persediaan yang ada saat laporan keuangan di keluarkan. Suatu perusahaan di katakan bagus jika inventory nya bertumbuh itu artinya barang nya laku dipasaran tentunya harus di ikuti dengan earning yang bertumbuh pula. Waspadai jika anda menemukan inventory yang naik tinggi trus turun banyak , itu artinya perusahaan musiman , semisal inventory naik waktu lebaran atau natal dan hari besar lain nya.
Berikutnya adalah Piutang usaha atau net receivables di sini kita bisa melihat berapa banyak barang yang di bayar dengan cara kredit ke perusahaan, di dalam persaingan suatu usaha sering kali kita misal sebagai pembeli mendapat tawaran kemudahan dalam pembayaran misal bisa di bayar dalam sebulan atau lebih panjang lagi, tujuan nya jelas untuk menarik minat kita untuk membeli produk tersebut. Nah hali ini yang dimasukan kedalam piutang usaha. Trus pertanyaan nya baik atau buruk ? Untuk melihat baik dan buruknya kita harus membandingkan dengan jenis usaha yang sama. Jika perusahaan mempunyai piutang yang kecil jika dibandingkan dengan gross sale nya itu artinya perusahaan ini memiliki competitive advantage yang bagus. Karena tanpa iming iming bisa beli dengan kredit pun orang sudah pasti membeli produk nya.
Total current asset menjadi salah satu indikasi sehat atau tidak nya suatu perusahaan. Jika total current asset kita bagi dengan current liability dan hasilnya di atas 1 artinya perusahaan akan dengan mudah membayar utang nya yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. Akan tetapi jika anda mendapati perusahaan yang kurang dari 1 atau 100% belum tentu perusahaan itu jelek kenapa ? kita harus cek lagi earning mereka , perusahaan dengan earning yang sangat kuat akan dengan mudah melunasi utang yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Ini kita sebut Current Ratio. Ideal nya memang di atas 1 atau di atas 100 % kalau kita memakai persen sebagai simbol nya.
To be continue in part 2