Pengertian Analisis Fundamental Saham pada dasarnya bisa ditelusuri dari berbagai sumber di internet. Dan salah satunya seperti yang akan kami jabarkan berikut ini.
Dibahas secara singkat, Analisis Fundamental merupakan suatu analisis sekuritas dengan menggunakan data-data fundamental.
Analisa ini juga terkait dengan beberapa faktor eksternal, khususnya yang mempunyai hubungan dengan perusahaan atau badan usaha yang dimaksud.
Data fundamental yang dimaksud merupakan data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan juga beberapa hal yang terkait.
Sedangkan untuk data eksternal, umumnya berhubungan dengan kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan sejenisnya.
Dengan melakukan pertimbangan beberapa data diatas, tentu analisa fundamental akan menghasilkan analisis penilaian badan usaha yang berakhir dengan kesimpulan. Yakni apakah perusahaan tersebut sahamnya memang layak untuk dibeli, atau justru malah sebaliknya.
Apabila nilanya terbilang mahal atau overvalued, saham tersebut bisa dianggap nilainya lebih tinggi berdasar dari hasil analisis fundamental.
Tepatnya setelah melakukan perbandingan harga yang berlaku di pasar.
Dengan kata lain, harga telah terlalu mahal sehingga tidak layak untuk dibeli. Atau bisa dengan menjual jika anda mempunyai sahamnya. Namun berbeda jika harga yang tercantum lebih murah dan layak beli.
Para pakar menjelaskan bahwa analisis ini mempunyai horizon jangka panjang, lantaran selain menggunakan data historis, analisis juga menggunakan data di masa mendatang, yakni berupa estimasi pertumbuhan perusahaan.
Meski menerapkan pendekatan secara kuanititatif, tepatnya ketika masa proses analisisnya, tidak sedikit variabel yang ditentukan berdasar judgment. Sebagai contoh ialah tingkat pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
Sebagai dampak, meski beberapa orang menggunakan metode analisis fundamental. Tepatnya dengan cara yang sama, maka kemungkinan hasil bisa berbeda.
Analisis ini umumnya digunakan untuk jangka panjang, namun permasalahan yang sering dihadapi investor biasanya terkait dengan timing dan informasi.
Sebab tidak semua investor memperoleh informasi yang lengkap, sehingga ketika hanya mengandalkan analisa fundamental, bisa terjadi kesalahan investasi.
Dan untuk bisa mengatasi masalah timing tersebut, bisa disimak dari pergerakan bursa atau adanya pergerakan saham melalui analisis teknikal guna menentukan sinyal transaksi.
Sehingga dengan menggabungkan kedua analisis tersebut, bisa memaksimalkan hasil analisa dan juga menciptakan capital gain yang lebih optimal.
Pengertian Analisis Fundamental Saham
Ketika memperdalam lagi proses pembelajaran analisis fundamental, maka akan dihadapkan dengan proses pemahaman beberapa rasio. Seperti halnya rasio Likuiditas, Profitabilitas, rasio pengungkit, dan rasio pasar.
Rasio Likuiditas
Termasuk salah stau aspek penting yang terdapat pada analisis fundamental, ialah berupa analisis laporan keuangan. Dengan demikian akan bisa diperkirakan keadaan, posisi, dan juga arah perusahaan.
Laporan keuangan yang dimaksud ialah dengan menggambarkan harta, utang, dan juga modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Namun juga ada laporan neraca yang bisa diukur dengan besarnya pendapatan, beban biaya, pajak, dan laba.
Selain itu, rasio keuangan ini juga terbagi dengan beberapa faktor. Seperti halnya current ratio, quick ratio, dan juga cash ratio.
Rasio Profitabilitas
Rasio ini lebih berfokus pada proses evaluasi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Hal ini juga mencakup beberapa hal, yang cukup penting untuk diperhatikan.
Beberapa evaluasi tersebut bisa berupa gross profit margin, operating profit margin, net profit magin, dan juga return on asset.
Rasio Pengungkit
Secara dasar, rasio pengungkit dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang.
Terlebih, anda juga bisa menilai hingga sejauh mana sumber pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman.
Rasio pengungkit berdasar dengan tiga poin, yakni debt ratio, debt equity ratio, dan juga leverage ratio.
Rasio Pasar
Poin yang terakhir dari kategori rasio ialah pengetahuan mengenai rasio pasar. Tujuannya ialah untuk melakukan evaluasi pada kinerja perusahaan melalui basis per saham.
Rasio pasar sendiri terbari pada earning per share, dividen yield, price earning ratio, dan dividen per saham.
Ketika pemahaman mengenai beberapa hal diatas, tentu akan lebih mudah dalam melakukan analisis fundamental.
Namun patut ditekankan kembali, kesemuanya membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang lebih lama. Sehingga untuk trader yang masih baru, perlu pendampingan untuk bisa sampai pada tahap tersebut.
Sekian dari kami, salam sukses investasi.