Saham hari ini berwarna warni , ada yang ARA dan ada yang ARB meskipun begitu IHSG ditutup perkasa di level 5848.616 rupiah menguat walau masih di bawah 6000 rupiah dan sempat terseok seok di sesi dua. Mari kita perhatikan grafik 3 bulan dari IHSG ini.
Sebenarnya sudah golden cross secara MACD dari IHSG ini , tinggal menunggu apakah mampu break trend line nya atau tidak , jika tidak mampu dan malah turun lagi atau tertahan di harga yang sama atau sideway maka garis MACD nya bisa menyatu atau merapat. Berikut adalah market summary per penutupan hari ini.
Adapun saham saham hari ini yang ditutup dengan ARB yaitu saham MLPL, saham BCAP , saham BHIT dan saham WINS sedangkan saham yang ditutup ARA adalah saham BGTG dan saham BEBS.
Rencana pengembangan kerja sama dengan G-Tech salah satu perusahaan yang tergabung dalam group MAP dalam bidang digital ini menjadi satu katalis positif bagi saham bank Ganesha atau saham BGTG ini. Maraknya pengembangan digital banking news akhir akhir ini menjadi sentimen positif bagi beberapa saham perbankan yang bersangkutan.
Saham MLPL meskipun ditutup ARB tetap sudah mengalami kenaikan yang luar biasa dari posisi tidurnya yang sangat lama di harga 50 rupiah hingga mencapai 570 rupiah tercatatkan gain sebesar 821 % dalam jangka 1 tahun nya regardless performa perusahaan yang masih strugle untuk memperoleh positive EPS. Sebagai catatan saham MLPL ini terakhir kali membagikan dividens di tahun 2017 sebesar 2.4 rupiah per lembar saham nya. Sedangkan dua saham dari MNC group naik kencang kemaren dengan hembusan kabar positif namun hari ini tumbang juga.
Asing mencatatkan net foreign buy atau NFB sebesar 400.5 B pada saham BBRI , saham bank plat merah ini pun ditutup menguat 3.04 % di level 4070 rupiah perlembar saham nya. Selain Bank BRI , Bank Mandiri juga mencatatkan NFB sebesar 100 B ditutup menguat tipis di level 5800 rupiah per lembar saham nya.
Asing mencatatkan net foreign sell atau NFS sebesar 83.6 B pada saham BBCA meskipun demikian saham bbca ini ditutup menguat 1.12 % di level 31700 rupiah per lembar saham nya. Saham TLKM mencatatkan NFS sebesar 45 B dan ditutup melemah sebesar 3.25 % di level 3270 rupiah per lembar saham nya.
Sedangkan menurut data dari BEI, ada 175 saham menguat, 271 saham melemah dan sisanya saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,74 triliun rupiah dan volume perdagangan mencapai 14,38 miliar saham.
Investor asing pada pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan pembelian bersih asing mencapai Rp 268,12 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan pembelian bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 93,81 miliar.