Memahami analisa teknikal saham bukan hal yang sulit untuk dilakukan selama kita tahu indikator teknikal analisa saham mana yang akan kita pakai. Pada dasarnya teknikal indikator bisa di bagi menjadi 2 bagian , yaitu
- Lagging indikator
- Leading indikator
Lagging indikator jika indikator bergerak setelah harga saham bergerak sedangkan leading indikator berubah sebelum harga berubah. Seringkali ada pertanyaan analisa teknikal saham terbaik yang mana ? Jawabanya tidak ada , why ? karena berbeda emiten berbeda indikator. Sebaik apapun teknikal analisa tetap akan 50:50 pada akhirnya.
Gambar di atas adalah beberapa contoh indikator teknikal analisa saham . Salah satu leading indikator adalah volume. Volume ini sangat penting karena volume bergerak seirama dengan pergerakan harga. Jika harga saham naik dan volume juga naik tentunya ini yang selalu kita inginkan. Ada satu hal penting yang harus kita ingat jika volume naik dan harga naik ini menunjukan bahwa buyer lebih dominan , sedangkan jika harga turun volume naik , maka seller lebih dominan dalam kasus ini.
Dalam memahami analisa teknikal saham kali ini kita akan membahas beberapa indikator analisa teknikal saham.
Moving Average
Secara sederhana moving average bisa dikatakan harga rata rata dalam satu periode waktu, harga di sini adalah harga penutupan. Sebagai contoh MA5 berarti harga rata rata penutupan selama 5 hari bursa , MA10 berarti harga rata rata penutupan selama 10 hari bursa. MA ini bisa kita jadikan sebagai acuan support maupun resistance tergantung dengan time frame trading anda. Beberapa MA yang sering dipergunakan adalah MA5, MA10 , MA20 ,MA50,MA100, MA200. Sebagai contoh sederhana untuk MA5 , harga penutupan saham A selama lima hari adalah 100,102,100,101,103 maka MA5 nya adalah (100+102+100+101+103)/ 5 = 101.2 , MA5 dari saham A adalah 101.2
Ada dua macam moving average yaitu
- Simple moving average
- Exponential moving average
Silahkan sesuaikan time frame trading anda dengan moving average indikator nya , yang perlu anda ingat adalah jika anda menggunakan MA30 artinya anda harus menunggu 30 hari bursa untuk mendapatkan satu signal MA30 , jika anda menggunakan MA5 artinya anda harus menunggu 5 hari untuk mendapatkan satu signal MA5.
Sebagai contoh penggunaan MA5 dalam menentukan buy or sell sebagai berikut
MA5 kita pergunakan sebagai sinyal untuk buy dan sell , jika harga ditutup di atas MA5 bisa anda jadikan sebagai sinyal buy tapiiii anda harus perhatikan trend dari MA5 tersebut, jika trend MA5 tersebut masih turun sedangkan harga di tutup di atas MA5 , anda wait and see dulu , perhatikan panah biru di atas , jika anda buy di titik tersebut , you know what happen lah . Jadi selain menunggu harga tutup di atas MA5, anda WAJIB memperhatikan arah dari garis MA tersebut. Cukup sederhana bukan untuk memahami analisa teknikal saham dengan moving average ? Lalu bagaimana jika kita menggunakan dua MA secara bersamaan ? Mari kita perhatikan gambar di bawah ini .
Sinyal buy jika MA5 menembus ke atas MA10 atau golden cross MA dan sinyal sell saat MA5 menembus ke bawah MA10 atau dead cross MA. Titik buy dan sell tidak terpaut jauh saat kita menggunakan dua indikator MA5 dan MA10. Di dalam moving average indikator ini MA200 merupakan MA indikator terkuat suatu trend harga saham. Anda bisa menempatkan MA200 sebagai indikator trend suatu saham. MA200 berarti rata rata harga penutupan selama 200 hari bursa.
Semoga bermanfaat , kita akan lanjutkan lagi di bab berikutnya ya so stay tunes .
Salam sukses Investasi !