Bursa saham Indonesia 010819 di awal bulan Agustus ini di akhiri dengan IHSG kembali babak belur dengan melemah sebesar 8.9 poin setelah perkasa di sesi pertama dan harus tumbang kembali.
Statistik Pasar Nilai Transaksi (Rp) 9825.7 Milyar Volume Transaksi (Lot) : 155.5 Milyar Frekuensi Transaksi (X) 503,808 KOMPAS100 Top 5 Gainer 1. Saham BTPS +9.15% 2. Saham MAPI +5.82% 3. Saham BUMI +5.56% 4. Saham UNVR +4.47% 5. Saham TPIA +4.38% KOMPAS100 Top 5 Loser 1. Saham PTPP -7.67% 2. Saham WSKT -5.85% 3. Saham ERAA -5.24% 4. Saham SCMA -5.16% 5. Saham LPPF -5.09% Nilai Jual Bersih Asing (Seluruh Pasar) : 43.47 Milyar Nilai Jual Bersih Asing (Pasar Reguler) : 126.08 Milyar 5 saham paling banyak dibeli asing (Seluruh pasar) 1. Saham BBCA +205.5 Milyar 2. Saham UNVR +134.8 Milyar 3. Saham TLKM +59.5 Milyar 4. Saham ASII +43.2 Milyar 5. Saham SMMA +40.4 Milyar 5 saham paling banyak dijual asing (Seluruh pasar) 1. Saham BBNI -100.1 Milyar 2. Saham KLBF -98.9 Milyar 3. Saham BBRI -86.3 Milyar 4. Saham BMRI -58.3 Milyar 5. Saham SMGR -36.6 Milyar Idx Saham top gainer hari ini di pegang saham ENRG dengan +10.91% disusul saham BTPS sebesar +9.15 % dan top loser hari ini dipegang saham MKNT sebesar -34.74% di susul saham PAMG sebesar – 24.85 % . Untuk mengetahui data market sebelumnya Banyak saham yang mengalami koreksi dalam pada pembukaan bulan Agustus ini why ? dengan di rilis nya laporan keuangan semester kedua tentunya. Sentimen penurunan EPS tentunya menjadi sentimen negatif bagi emiten yang bersangkutan yang sebenarnya menurut saya hanya sentimen sementara yang aji mumpung dalam artian kesempatan untuk menciptakan rasa panik dan rasa tidak nyaman untuk bisa mendapatkan emiten bagus dengan harga miring tentunya. Sebagai seorang investor tentunya keputusan untuk menjual atau membeli emiten tidak semata mata tergantung dari satu quartal laporan keuangan saja. Penurunan kinerja suatu perusahaan jika ada penyebab yang jelas dan sifatnya hanya sementara tentunya menjadi suatu peluang buat kita yang mempunyai agenda jangka panjang. Contoh penurunan EPS yg disambut turun nya harga saham adalah saham PTPP EPS yang di setahunkan turun dari 242 rupiah menjadi 117 rupiah dikarenakan jeblok nya EPS di quartal kedua nya yang hanya sebesar 30 rupiah saja . Saham WSKT pun setali tiga uang , EPS menurun dari 292 rupiah menjadi 147 rupiah dan mendapatkan hadiah penurunan harga saham sebesar -5.85% di level 1930 rupiah. Kedua BUMN ini secara valuasi jika kita perhatikan PBVR nya masih di bawah 1 , anda bisa bandingkan dengan PBVR BUMN sejenis lain nya. Di dalam dunia saham memang tidak ada jaminan bahwa EPS turun maka harga saham akan turun dan EPS naik harga saham akan naik ya … suka suka market maker nya lah . Sad but true .. tapi selama kita punya pegangan tersendiri dalam memilih saham yang bagus dan time frame yang cukup panjang anda tidak perlu kawatir dan bersusah hati andaikan saham yang anda pegang mengalami penurunan harga. |