Cara Investasi Perbankan dan investasi di bank yang menguntungkan banyak di buru oleh investor baik pemula maupun yang sudah berkecimpung lama di dunia investasi. Investasi di sini adalah investasi di saham perbankan. Jujur saja bank bank BUMN terutama bank buku 4 tanpa terkecuali Bank BCA yang merupakan bank dengan Market Cap terbesar banyak sekali di buru oleh investor terutama investor investor baru yang ingin memulai investasi di saham. Hal ini tidak 100 persen benar dan salah dalam artian sebagai seorang investor tentunya kita mencari investasi yang aman dan menguntungkan di perusahaan dengan fundamental yang bagus. Ada hal yang sering dilupakan oleh investor investor baru yaitu tentang bagaimana cara menganalisa bisnis perbankan karena ada sedikit perbedaan jika kita ingin menganalisa fundamental suatu bank di bandingkan dengan perusahaan non bank maupun non financial.
Mari kita bahas beberapa hal tentang cara menganalisa suatu Bank sehingga kita bisa melihat secara jelas sehat atau tidak nya suatu Bank.
1. Profil Resiko : kita perlu melihat profil resiko dari Bank yang ingin kita jadikan kendaraan investasi kita , profil resiko ini meliputi :
- Resiko kredit , NPL atau Non Performing Loan : resiko kredit macet , dimana angka nya bisa kita peroleh dengan rumus sebagai berikut : NPL = ( Total Kredit Macet ) / ( Total Kredit ) x 100 %
- Resiko Likuiditas , LDR atau Loan to Deposit Ratio atau LFR dengan rumus sebagai berikut : LDR= ( Jumlah kredit yang diberikan )/ ( Dana pihak ketiga ) x 100 %
2. Good Corporate Governance (GCG) Bisa kita lihat dari laporan tahunan dan mentukan penilaian terhadap GCG , hal ini tidak mudah untuk dilakukan , kita bisa memanfaatkan beberapa lembaga survey dan melihat score nya.
3.Earning : disini yang kita pakai adalah ROA ( Return on Asset ) , yang paling sesuai dengan bisnis financial perbankan.
4. Permodalan atau Capital , disini kita memakai CAR atau Capital Adequacy Ratio atau KPMM atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Mari kita aplikasikan pada Bank dengan market kapital terbesar yaitu BCA dengan kode emiten BBCA. Silahkan perhatikan yang ada tanda panah merah nya , boleh di bilang BCA ini 100 persen lolos dari seleksi kategori di atas. Dari sini kita bisa melihat bahwa BCA ini bank yang sehat , jadi kita harus beli saham nya donk…eiiits tunggu dulu , di sini kita hanya melihat sehat tidak nya suatu bank , bank yang sehat belum tentu layak untuk kita jadikan investasi , why ? kita harus mengevaluasi lagi value dari saham nya sebelum kita memutuskan untuk membeli saham nya. Anda tentu tidak ingin kan membeli saham BCA di harga yang sangat tinggi . Di sini hanyalah step 1 dari tahapan penseleksian jika kita ingin berinvestasi di bisnis perbankan. Ternyata tidak serumit yang kita bayangkan ya Cara Investasi Perbankan yang baik dan benar . 🙂
Salam Sukses Investasi !