Cara melihat harga saham apakah mahal atau murah merupakan pertanyaan yang WAJIB bagi calon investor sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu saham perusahaan. Apakah ada cara yang sederhana yang bisa di pergunakan untuk menilai suatu harga saham apakah sudah murah atau masih mahal ?
Kita akan membahas 3 cara cepat untuk melihat apakah harga suatu saham mahal atau murah.
- Price to Earning Ratio ( PER )
- Price to Earning to Growth Rate Ratio ( PEG )
- Discounted Earning Model
Kita akan bahas satu persatu ketiga metode untuk melihat harga saham apakah murah atau mahal. Setiap cara ada plus dan minus nya masing masing .
- PER , pertanyaan nya kenapa harus Earning ? bukan kah earning ini sangat mudah untuk di manipulasi ? Berbicara tentang manipulasi earning semua nya memang mungkin untuk jangka pendek sedangkan untuk jangka panjang akan terlihat secara nyata apakah earning suatu perusahaan itu di manipulasi atau tidak. Apa sebenarnya yang bisa kita ketahui dari PER ini sendiri ? Ada dua hal penting yang bisa kita ketahui dari PER ini sendiri , yang pertama adalah berapa lama waktu yang kita perlukan untuk balik modal sebagai contoh jika kita berinvestasi pada satu perusahaan dengan PER sebesar 7 jika semua berjalan secara konstan maka investasi kita akan balik modal di tahun yang ke 7 dan yang kedua adalah berapa harga saham yang investor mau membayar untuk earning tersebut , sebagai contoh jika PER nya adalah 7 maka kita mau membayar sebesar 7 rupiah untuk setiap 1 rupiah earning perusahaan tersebut. Sebagai rule of thumb kita bisa memakai PER < 10 sebagai acuan kita . Namun PER ini pun ada jebakan betmen nya ya sebagai contoh jika kita memilih suatu perusahaan yang masuk dalam kategory cyclical atau siklus , kita bisa terjebak dalam kondisi yang berlawanan dengan kondisi perusahaan , di sini kita bisa mendapati PER yang rendah saat perusahaan dalam kondisi bagus dan PER yang tinggi saat perusahaan dalam kondisi jelek . Kita perlu berhati hati dalam memilih saham menggunakan metode PER ini.
- PEG , untuk mengurangi kelemahan dari PER kita bisa menggunakan PEG sebagai acuan untuk melihat harga saham mahal atau murah. Disini PER kita bagi dengan Growth rate dari suatu perusahaan. Sebagai contoh Perusahaan A mempunyai PER sebesar 7 dengan growth sebesar 1.5 % dan Perusahaan B mempunyai PER sebesar 25 dengan growth sebesar 25% . Jika kita mempergunakan metode PER tentunya kita akan melihat bahwa perusahaan A jauh lebih menarik di bandingkan dengan perusahaan B bukan ? Naaah dengan PEG ini ternyata Perusahaan A mempunyai PEG sebesar 4.67 ( 7 di bagi dengan 1.5 ) sedangkan perusahaan B mempunyai PEG sebesar 1 ( 25 di bagi dengan 25 ) . Nampak sekali perbedaan nya ya di sini . Sebagai rule of thumb adalah PEG < 0.5 maka saham tersebut adalah under value.
- Discounted Earning Models , metode ketiga ini di kembangkan oleh Burr Williams dalam buku nya yang berjudul The Theory of Investment Value. Kita akan bahas metode ini dalam artikel berikut nya so Stay Tune yaa
Salam Sukses Investasi !