Investasi saham ASII atau saham Astra dengan menganalisa laporan keuangannya. Apakah saham ini bisa kita pergunakan sebagai kendaraan investasi ? Mari kita buka laporan keuangan dari perusahaan ini.
ASII sendiri masuk kedalam sektor Industrial dan sub sektor Multi Sector Holdings. Secara sektoral ASII memang nomer satu secara market cap dibandingkan dengan 47 perusahaan Tbk lain nya.
Untuk laporan keuangan yang pertama yang harus kita lihat adalah income statementnya dimana di laporan ini kita bisa mengetahui apa yang sudah di hasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu , pada bursa kita periode laporan nya setiap 3 bulan sekali. Pada laporan income statement ini ada 3 hal penting yang perlu kita ketahui yaitu revenue , expenses , untung atau rugi.
Dari laporan laba ruginya atau income statement perusahaan ini memperoleh revenue sebesar 107,395 Miliar , angka ini tidak serta merta menunjukan bahwa perusahaan ini mendapatkan profit atau untung dari usahanya karena masih harus dikurangi dengan pengeluaran atau expense nya. Jika kita perhatikan pendapatan bersih ASII ini meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatatkan 89,795 Miliar rupiah. Jika kita kurangkan nilai pendapatan bersih dengan beban pokok pendapatan maka akan kita peroleh laba bruto atau gross profit , disini sebesar 22,836 Miliar yang diperoleh dari 107,395 – 84,559 dalam miliar rupiah. Satu hal yang perlu kita perhatikan adalah adanya kenaikan biaya beban dari 69,621 Miliar menjadi 84,559 Miliar rupiah. Dengan laba bruto atau gross profit margin sebesar 22,836 Miliar rupiah kita bisa menghitung gross profit margin ( GPM) nya yaitu sebesar 21.26 % diperoleh dari (22,836 / 107,395 ) x 100% = 21.26 % . Jika kita hitung GPM pada tahun sebelumnya ternyata mengalami sedikit penurunan dimana pada tahun sebelumnya GPM sebesar 22.47 % . Hal ini terjadi karena adanya kenaikan biaya beban. Angka GPM ini sendiri menunjukan seberapa besar tingkat kompetisinya , perusahaan dengan GPM di bawah 20% menunjukan bahwa perusahaan tersebut berada di dalam industri dengan tingkat kompetisi yang sangat tinggi.GPM dari ASII ini sendiri boleh di bilang sangat mepet sekali.
Disini yang perlu kita perhatikan adalah beban penjualan , beban umum dan administrasi atau SGA. Jika kita hitung sebagai berikut 4,956 + 6,952 = 11,908 miliar rupiah. Jika kita hitung secara persentasi nilai SGA nya sebesar 52.14 % dari gross profitnya. Disini nilai persentasinya boleh di bilang cukup tinggi , nilai idealnya adalah di bawah 30%. Dari sekilas analisa ini sebenarnya sudah menunjukan kurang ideal untuk dijadikan investasi jangka panjang di perusahaan ini. Jika kita tarik data 5 tahun terakhir secara margin sebagai berikut:
Data tersebut diperoleh dari investing.com. Sedangkan return dari perusahaan ini dalam 5 tahun terakhir bisa kita perhatikan dari tabel di bawah ini.
Jika kita ingin trading di saham ASII ini apakah masih bisa ? Mari kita perhatikan chart harian dari saham ASII ini untuk melihat trend nya dan melihat apakah ada peluang untuk trading di saham ini.
Jika kita perhatikan secara harga , dari harga tertinggi pada tanggal 14 januari 2021 ada di harga 6925 rupiah dan harga penutupan bursa senin kemaren di harga 5075 rupiah memang jelas masih pada fase bearish atau down trend nya , namun jika kita perhatikan trend line nya memang sudah nampak break dari trend line nya. Jika kita melihat dari data 2 bulan terakhir bisa nampak kalau saham ini berada pada area side way dengan swing yang cukup lebar.
Perhatikan area biru di atas , merupakan area swing dari saham ASII dengan range 4650 – 5075 rupiah. Jika pada bursa rabu besuk melanjutkan kenaikan bisa di bilang saham ASII ini sudah lepas dari area side ways nya dan mulai trend naiknya atau bullish nya. Apakah masih bisa masuk ? Mari kita tambahkan dua teknikal indikator pada chart harian ASII ini yaitu MACD dan RSI.
Secara MACD dan RSI masih terbilang cukup aman jika ingin masuk di saham ASII ini dengan target simpan bulanan. Simpan sampai kapan ? Simpan sampai kita lihat ada DC dari MACD nya baru kita jual saham nya. Kalau beli trus nyangkut bagaimana ?
Sebenarnya kalaupun kita beli saham ASII ini dan nyangkut katakanlah di harga 5075 rupiah tidak ada yang perlu dikawatirkan mengingat ini saham besar dan banyak yang berminat dengan saham ASII ini selain investor domestik, asing pun sangat mencintai saham ini dan secara harga 5075 rupiah ini belum atau masih jauh dari harga tertinggi di tahun ini di 6925 rupiah. Silahkan pertimbangkan faktor resiko masing masing dan tidak ada ajakan untuk membeli saham ASII ini, analisa adalah analisa pribadi disclaimer ON.
Jangan lupa like dan share dan follow instagram kita untuk update terbaru seputar investasi @analisafundamental.
Salam Sukses Investasi !!!