Solusi saham nyangkut akut , sepertinya hal ini tidak asing lagi bagi kita investor saham . Pertanyaan nya adalah kalau kita nyangkut pada saham tertentu apakah hanya di diamkan saja menunggu harga naik ? Rata rata trader akan mengatakan ” Wah aku sangkut di saham A , terpaksa nie keep aja buat investasi” Pernyataan di atas sangat sering kita dengar dan baca entah dari percakapan sehari hari maupun di group group WA saham.
Solusi Saham Nyangkut di Monas Ilustrasi :
Sebenar nya apa yang membikin kita bisa nyangkut bahkan nyangkut akut di suatu saham ? Ada banyak hal yang menyebabkan kita sering nyangkut di suatu saham , diantaranya
- Ikut ikutan beli karena rekomendasi orang lain . Sebenarnya hal ini tidak lah 100 % benar atau 100% salah dalam artian kita harus pintar dan cermat sebagai seorang trader atau pun investor. Be smart Investor and Trader. Caranya ? Kalau kita mendapat rekomendasi dari seseorang entah dari pihak sekuritas , teman, sampai group berbayar pun , kita wajib melakukan penelitian ulang akan rekomendasi tersebut. Jadikan rekomendasi tersebut sebagai alat yang membantu kita mengecilkan screening kita, maksudnya begini ada 500 lebih saham di bursa , kalau anda screening sendiri tentunya akan memakan banyak waktu , bahkan banyak yang bingung ga tau caranya. Nah dengan ada nya rekomendasi ini anda tinggal teliti ulang ,sesuai apa tidak dengan kriteria indikator TA yang anda pergunakan .
- Beli saham karena naik kencang . Sejujur nya saya katakan hali ini merupakan hal terbodoh yang kita lakukan ( saya juga pernah he he he he ) kenapa saya katakan begitu ? karena artinya anda tidak mempunyai trading plan sama sekali. Anda beli di hari H dan hanya melihat pada saat itu , harga naik kencang, trus anda beli , makanya sangkut.
- Terpengaruh target price dari pihak ketiga . Sebagai contoh ada yang mempublish target price suatu saham sebesar 9000 rupiah sebagai contoh saja , sedangkan harga di pasar waktu itu ada di 7500 rupiah. Kan lumayan banyak tuh dari 7500 ke 9000 iya kan ? Tet…tot…wrong . Kenapa wrong ? Anda lupa , anda harus melihat sudah berapa persen saham itu naik ? itu yang harus anda cek. Kalau saham itu baru naik dari 7000 ke 7500 itu ga masalah , akan tetapi kalau saham itu naik dari 1000 ke 7500 …tet…tot … yup anda pasti sangkut. Di sini anda harus pintar menghitung faktor resiko , dalam artian apakah worthed anda mengejar cuan 20 % dari 7500 ke 9000 sementara saham sudah naik 650 % dari 1000 ke 7500 . Saya tahu sebagai trader kita memang mengejar cuan, tapi harus dengan cara yang cerdas . Faktor resiko itu harus anda perhitungkan.
Itu hanya 3 kejadian yang paling sering kita alami , masih banyak sekali cara untuk sangkut di suatu saham , nah jika sudah terlanjur sangkut terus bagaimana ? Stop saying …this is for investment….that is big big horse shit !!! Sebagai seorang trader anda harus JUJUR terhadap diri sendiri. Anda harus mengakui bahwa anda salah…anda salah masuk, itu yang terpenting. Jangan kawatir , kita ada beberapa solusi saham nyangkut .
Ada beberapa solusi saham nyangkut yang bisa kita lakukan di saat kita sangkut di suatu saham , yuk kita bahas bersama sama :
- Average Down. Solusi yang satu ini adalah yang paling populer di kalangan trader dan investor. Solusi ini sangat power full tapiii…ada tapinya , solusi ini membutuhkan modal yang sangat besar . Kalau modal anda besar ga ada masalah , kalau modal pas pasan..wassallam . Skema dari average down ini begini contoh nya. Anda posisi sangkut di saham A misal di harga 500 sebanyak 100 lot , sementara harga saham saat ini adalah 350 dan saham dalam posisi down trend. Yang harus kita lakukan adalah kalau anda yakin bahwa 350 itu adalah harga bottom anda bisa membeli 200 lot di harga 350 lho kenapa 200 lot , iya, itu idealnya kalau anda mau average down 2 x dari lot awal, biar average anda cepat mengecil . Nah kalau ternyata harga turun lagi misal ke 340 ? anda beli lagi 400 lot , setiap new low anda beli . Ngos ngosan kan ? Atau anda bisa menunggu sampai saham yang anda beli reversal . Misal saham turun ke 300 dan mantul . Anda bisa mulai beli 200 lot di harga 300 , harga naik lagi anda beli lagi 400 lot begitu seterusnya. Cara ini efektif tapi menguras isi kantong anda.
- Average Cost. Cara yang kedua ini mirip dengan average down , tetapi anda tidak memerlukan tambahan modal lho kok bisa ? ya bisa he he . Untuk dapat melakukan average cost ini anda di tuntut untuk mengerti TA kalau tidak mengerti ya paling tidak anda hafal harga lah. Skenario nya begini Anda sangkut di saham A seharga 500 sebanyak 200 lot . Setelah anda perhatikan ternyata saham yang anda pegang itu harga nya naik dari 300 ke 310 , nah saat di posisi 310 ini anda jual sebagian misal anda jual 100 lot . Anda akan mendapat cash 3.100.000 rupiah . Saat saham anda turun lagi katakan lah di 290 , anda beli lagi dengan uang hasil jual 100 lot tersebut, jadi anda akan mendapatkan 106 lot dan sisa uang. Hal ini anda ulang terus hingga average anda turun mendekati harga saham saat itu. Hal terpenting yang harus anda lakukan di sini adalah jangan lupa mencatat harga atau modal awal. Dalam kasus ini modal anda adalah 10 juta . Di sini kita tidak membutuhkan modal tambahan , malah bonus lot . Kalau kita hitung anda akan mempunyai 206 lot plus sisa cash hasil penjualan pertama. Anda akan cuan setelah total saham anda mencapai di atas 10 juta sebagai modal awal anda. Cara ini sebenarnya juga sangat ampuh kita pakai saat anda tidak sangkut dan harga saham sedang side way. Di sini anda akan cuan plus nambah lot . Cara hitungnya tetap sama cuma yang ini kita cuan plus nambah lot. Sebagai ilustrasi , anda punya saham di harga 200 rupiah sebanyak 200 lot . Saham anda side way dengan gerakan terbatas 190 – 210 . Nah anda bisa jual sebagian misal 100 lot saat saham di 210 ( anda cuan kan ) dan anda beli lagi saat saham ada di 190 ( cuan plus tambah lot ) kenapa kok jual sebagian ? Karena kita tidak pernah tahu kapan saham itu akan naik kencang. Kalau anda jual semua , di jamin kecewa berat kalau ternyata saham anda malah naik kencang .
- Switching ke saham lain. Cara yang terakhir ini cukup menyakit kan karena anda harus pindah ke lain hati he he he malah baper . Contoh nya begini , anda sangkut di saham A seharga 200 sebanyak 200 lot di sini modal 4 juta. Nah anda cari saham yang mempunyai kemungkinan naik dengan harga jauh di bawah harga anda jual saham yang sangkut itu. Misal anda jual saham yang sangkut di harga 150 rupiah ya kalau bisa anda mencari saham pengganti di harga 75 rupiah, semakin jauh semakin bagus , karena akan semakin cepat balik modalnya. Kita jual 200 lot di harga 150 kita akan mendapat kan cash 3 jt rupiah artinya rugi 1 juta atau 25% . ( Perhitungan di sini mengabaikan fee jual dan beli ya , pada prakteknya anda harus dan wajib menyertakan fee jual dan beli ) Kemudian kita beli saham pengganti seharga 75 rupiah , anda akan mendapat kan 400 lot.
So, buat anda yang sangkut cara di atas adalah beberapa solusi saham nyangkut, jangan risau ada beberapa solusi untuk keluar dari sangkut anda. Jika ada porto anda yang masih sangkut , anda wajib untuk maintain jangan di biarkan saja dengan alasan suatu saat saham nya akan naik lagi , hal ini tidak sepenuhnya salah karena setiap kemungkinan itu pasti ada. Yang perlu anda perhitungkan adalah jika anda sangkut selama 1 tahun itu artinya uang anda mengendap tidak berguna selama 1 tahun, jadi anda wajib bertanggung jawab terhadap porto anda sendiri. Jujurlah pada diri sendiri itu yang paling penting.
Salam sukses investasi !