Tujuan stock split saham dinilai sangat menjanjikan. Stock split merupakan wujud upaya yang dilakukan oleh korporasi ataupun perusahaan dalam rangka memecahkan sahamnya. Di mana lembaran sahamnya akan terbagi menjadi beberapa bagian dengan total yang lebih banyak. Selain itu, nilai nominal yang dipasang jadi lebih rendah.
Secara sederhana, stock split yaitu pemecahan total saham dari perusahaan, sehingga nominalnya jadi mengecil. Adapun proses penerapan yang dilakukan yaitu dengan membagikan secara rasio tertentu pada lembaran saham.
Waktu yang pas untuk menerapkan stock split biasanya ketika nilai saham perusahaan sudah mencapai Rp 10.000 – Rp 20.000 per satu lembar saham. Sebelum saham dipecah, perusahaan pun juga wajib memperoleh persetujuan ijin dari Rapat Umum Pemegang Saham.
Banyak investor ritel besar di Indonesia yang sangat menantikan aksi dari perusahaan. Pasalnya hal itu dijadikan sebagai salah satu metode pembelian saham namun dengan modal yang jumlahnya terbatas.
Mengenali Tujuan Stock Split Saham
Stock split yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai tujuan tertentu, di antaranya:
- Membuat harga saham lebih murah
Pada umumnya, baik perusahaan korporasi ataupun perusahaan besar kadang kala melakukan pemecahan terhadap saham. Jadi stock split sendiri ingin menjadikan harga saham lebih murah, sehingga para investor ritel dapat menjangkaunya.
Baca juga : Stock split saham BCA
Contohnya yaitu harga dari saham HMSP di periode sebelumnya dibanderol harga Rp 92.500. Apabila kamu membeli saham sebanyak 1 lot, maka siapkanlah modal sebanyak Rp 10 juta. Akan tetapi, setelah stock split diadakan dengan harga sekitar Rp 3.700 – Rp 1.000, maka modal yang kamu perlukan hanya Rp 100.000 untuk memperoleh satu lot saham.
- Membuat suatu saham lebih likuid
Stock split juga bertujuan untuk menarik perhatian dari semua pihak, entah investor, pedagang, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga untuk membeli saham. Sehingga nantinya perusahaan akan terkena dampak positifnya. Salah satunya yaitu aktivitas transaksi jadi semakin besar, sehingga membuat nilai saham jadi lebih likuid untuk diperdagangkan.
- Memberi kesempatan pada investor kecil
Seringkali investor kecil merasa sulit membeli saham dikarenakan harganya yang terbilang mahal. Salah satu dari dilakukannya stock split ini untuk membuat harga dari saham lebih terjangkau. Tentu saja ini akan menarik perhatian investor kecil.
- Mengubah jumlah saham odd lot menjadi round lot
Odd lot merupakan situasi ketika saham yang dimiliki investor berada di bahwa 1 lot (100 lembar). Sementara round lot merupakan investor yang membelikan saham dengan kelipatan 1 lot.
- Memperkecil risiko yang akan terjadi
Hal ini terutama untuk investor yang mempunyai saham dengan harga rendah. Oleh karena saham tersebut sudah pecah, maka sudah terjadi adanya diversifikasi investasi.
Pengaruh stock split pada harga saham
Untuk menerapkan stock split dasarnya yaitu membagikan saham dengan memakai perbandingan dari suatu rasio. Pada umumnya, pengerjaan metode ini berguna dalam meningkatkan jumlah peredaran saham di masyarakat. Karena, dengan saham yang jumlah lembarannya meningkat, akan diikuti oleh nominal saham yang turun.
Biasanya perusahaan dengan sistem manajemen yang kuat, akan memakai metode ini dengan harga yang lebih tinggi. Akan tetapi, ada kalanya nilai yang tinggi itu bisa membuat likuiditas menurun pada setiap lembaran saham.
Adapun untuk contoh penerapan dari stock split misalnya, terdapat perusahaan yang ingin memecahkan sahamnya dengan rasio 1:5. Awalnya harga saham di setiap lembarnya berkisar Rp 20.000. Akan tetapi setelah stock split dilakukan, maka harga untuk satu lembar saham menurun jadi Rp 4.000.
Tidak hanya terjadi pada nominal harga pada aktivitas pembelian saham, jumlah lot saham juga bisa berubah setelah melakukan stock split. Jumlah lot dapat bertambah 5 kali lebih banyak apabila dibandingkan dengan sebelumnya. Bila awalnya kamu mempunyai 1 lot, bisa saja lot yang dimiliki berjumlah 5 lot.
Jenis-jenis stock split
Terdapat 2 jenis dari stock split, di antaranya:
- Split up
Stock split up adalah menurunnya nilai nominal saham untuk per lembarnya. Di mana itu akan mengakibatkan peredaran jumlah saham bertambah. Misalnya, pada faktor pemecahan sekitar 1:2. Tandanya setiap selembar saham yang lama, akan ditukar dengan 2 lembar saham yang baru.
Contohnya, sebelum saham dipecah harganya sekitar Rp 1.000. Namun setelah dilakukan pemecahan, harganya menjadi Rp 500 dan peredaran lembarannya 2 kali lipat lebih banyak. Jadi, jika 10 lot saham bernilai Rp 1.000, maka jika sudah pecah harganya jadi Rp 500 untuk 20 lot saham.
- Split down
Stock split down adalah kebalikan dari jenis sebelumnya, yaitu meningkatnya jumlah nominal saham per lembarnya. Di mana peredaran jumlah sahamnya akan dikurangi. Misalnya untuk faktor pemecahan sebesar 2:1. Artinya 2 lembar saham lama yang ditukar, akan digantikan dengan selembar saham yang baru.
Contohnya harga saham sebelum dipecah senilai Rp 200. Namun setelah dipecah, harganya berubah menjadi Rp 400 dan jumlah lembaran peredarannya berkurang. Jadi jika kamu punya 50 lot dengan harga Rp 200, setelah disatukan harganya jadi Rp 400 dan jumlahnya hanya 25 lot.
Keuntungan dan kerugian stock split
Stock split pastinya mempunyai beragam keuntungan dan kerugian tersendiri, baik untuk perusahaan atau investor. Sebelum melakukan hal ini, tidak ada salahnya mengetahui terlebih dahulu apa saja keuntungan dan kerugiannya.
- Keuntungan yang dimiliki
- Bagi perusahaan: Saham likuid jadi lebih aktif dalam perdagangan dan peningkatan pada transaksi frekuensi lebih tajam dibandingkan sebelumnya.
- Bagi investor: Para investor kecil jadi punya banyak kesempatan lebih karena harga sahamnya lebih terjangkau. Sehingga potensi memiliki saham jadi lebih besar.
- Kerugian yang dimiliki
- Bagi perusahaan: Harga saham tidak selalu meningkat dan saham perusahaan berisiko mengalami delisting pada Bursa Efek.
- Bagi investor: Peredaran jumlah saham yang meningkat menjadikan peluang dividen yield diterima lebih kecil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham stock split
Harga saham sendiri sejatinya bukan suatu jaminan. Pasalnya, ada saja saham yang terus menerus mengalami penurunan harga setelah terjadinya stock split. Akan tetapi, hal itu tidak menjadikan nasib semua saham menjadi sama. Buktinya ada saja saham yang justru mengalami kenaikan harga, seperti BBRI.
Maka dari itu, jika ingin bernasib sama dengan perusahaan tersebut tentunya kamu harus mengikuti beberapa hal saat hendak membeli stock split saham. Mau tahu apa saja?
- Kinerja keuangan dari perusahaan: laporan utang, pendapatan, cash flow, pengeluaran, serta laba rugi.
- Kondisi makro ekonomi.
- Prospek ke depan untuk bisnis: peluang untuk memimpin pasar, kompetitor.
- Valuasi: mahal atau tidaknya harga. Pasalnya ada saham yang harganya murah, namun valuasinya cukup mahal.
Sekian pembahasan mengenai tujuan stock split saham, beserta contoh penerapan dan pengaruhnya bagi investor atau emiten. Istilah-istilah seperti ini sangat penting untuk diketahui oleh orang-orang yang baru mau memulai investasi. Semoga bermanfaat.
Salam Sukses Investasi !!!
Jangan lupa like, share dan follow our instagram @analisafundamental