Analisa Saham Potensial apa saja kah yang bisa menjadi multibagger di saat kondisi market yang sedang tidak menentu ini. Sejak awal tahun 2020 ini kondisi market memang benar benar tidak menentu dimana sentimen pasar masih cenderung pesimis didukang dengan banyak nya kasus kasus pelaku pasar yang memang menciderai kepercayaan masyarakat terhadap market Indonesia belum lagi adanya hantaman gelombang Virus Corona yang menambah suram nya market saat ini. Apakah di saat seperti ini merupakan tanda tanda akan market Crash atau malah sudah Crash ? no body know tentu saja . Apakah hal ini merupakan sebuah peluang emas ?
Tentu kita selalu ingat pesan bapak investasi dunia Warren Buffett di atas ya , namun untuk mengaplikasikan nya tentunya tidak semudah yang kita banyangkan. Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba menseleksi beberapa saham yang mungkin bisa menjadi saham mutibagger. Saham multibagger adalah saham yang bisa menghasilakan return lebih dari 100 %. Kondisi market yang sedang koreksi dalam merupakan sebuah peluang tersendiri namun apakah benar begitu ?
Kita akan screening saham saham yang masuk dalam indeks LQ45 dengan kriteria pertama PBVR di bawah 1 . Dari hasil screening kita peroleh saham saham sebagai berikut :
Saham ADHI : Dengan harga saat ini di level 745 rupiah saham ADHI berada pada posisi PBVR sebesar 0.41 x . Dengan Book Value sebesar 1825 rupiah. Sejak Januari 2020 hingga saat ini 2 Maret 2020 saham ADHI ini sukses membentuk low lima tahun nya di level 705 rupiah. Market menilai pesimis terhadap BUMN satu ini karena dari sisi kinerja nya memang tidak stabil dengan kondisi EPS yang cenderung naik turun. Mari kita perhatikan tabel di bawah ini.
Dengan kondisi EPS 2019 yang di setahunkan sebesar 132 rupiah memang rasanya sulit untuk menyamai EPS pada tahun 2018 nya meskipun kita tahu apa saja sebenarnya bisa untuk BUMN dalam tanda kutip tentunya . Namun kita tunggu saja keluarnya laporan tahunan dari saham BUMN ini apakah bisa memperoleh EPS yang lebih tinggi dari 2018 ataukah tidak , apakah angka sakti 87 rupiah akan muncul lagi ? jika iya tentunya EPS dari ADHI ini akan menjadi 185 rupiah yang artinya naik sebesar 2.2 % dari EPS tahun 2018. Dengan asumsi EPS 185 rupiah maka potensial return berdasar harga saat ini di level 745 rupiah adalah 24.83 % . Jika ini terjadi tentunya kita sudah bisa menebak bagaimana reaksi pasar ya . Jika kita membeli saham nya dengan harga 745 rupiah dan menunggu hingga PBVR nya menjadi 1 , potensi keutungan nya adalah sebesar 1085 rupiah atau sebesar 143.63 % .
Salah satu hal positif dari ADHI ini adalah rajin membagikan dividen dan dengan posisi harga saat ini , dividen yield dari ADHI ini sebesar 4.86 % , cukup menarik bukan ?
Jika kita menilik dari harga IPO nya sebesar 150 rupiah memang benar masih cuan ratusan persen bagi yang memegang harga IPO 2004 yang lalu. Disisi lain dengan komposisi 49 % pemegang saham adalah masyarakat tentunya hal ini menjadikan bahan pertimbangan lain untuk memegang saham ADHI dalam jangka panjang karena komposisi yang sangat besar. Selain itu adanya rencana right issue untuk restrukturisasi utang juga menjadi bahan pertimbangan jika kita ingin mengoleksi saham ADHI ini.
Saham PTPP : Dengan harga saat ini di level 1135 rupiah , PBVR saham ini berada di angka 0.54x dengan Book Value nya sebesar 2093 rupiah dan setali tiga uang dengan ADHI , PTPP ini juga menembus low lima tahun nya di angka 1065 rupiah.
Jika kita perhatikan EPS saham PTPP ini cenderung jauh lebih bagus dari ADHI dengan kenaikan EPS dari tahun 2014 hingga 2018 sebesar 120 % dan mengalami penurunan yang cukup significant di tahun 2019 dengan EPS yang di setahunkan sebesar 117 rupiah dan jika laporan keuangan tahunan keluar pun rasanya sangat sulit untuk menyamai EPS tahun 2018 meskipun sulap menyulap bisa saja terjadi di tubuh BUMN satu ini. Dengan kondisi EPS di setahunkan saat ini sebesar 117 rupiah , earning yang bisa kita dapatkan adalah sebesar 9.9 % dan jika bisa menyamai EPS 2018 maka earning menjadi 21.32 % , sangat mencolok memang perbedaan nya. Kita tunggu saja bagaimana hasil laporan tahunan dari PTPP ini.
Dengan PBVR sebesar 2093 rupiah dan posisi harga PTPP saat ini di level 1135 rupiah jika harga kembali ke PBVR 1 maka potensi return sebesar 84.4 % memang less then 100 % ya dan jika kita tambahkan dengan dividen yield nya yang sebesar 4.27 % memang tetap di bawah 100 % secara total.
Jika kita melihat harga IPO di level 560 rupiah tentunya pemegang saham PTPP di harga saat IPO memang masih cuan di atas 100 % yang menjadikan retun tahuan nya sebesar 11% yang memang cukup bagus.
Setali tiga uang dengan ADHI , masyarakat memegang 49 % porsi saham selain NKRI yang memegang sisa saham nya.
Secara teknikal kedua saham ini memang masih dalam trend bearish berat dan belum ada indikasi untuk berbalik arah. Jika anda trading maka kedua saham ini bukan merupakan pilihan yang bagus untuk di tradingkan.
Semoga bermanfaat dan salam sukses investasi ! Dont forget to like and share and follow our instagram @analisafundamental