Analisa saham hari ini ada beberapa saham yang cukup menarik dan unik untuk di analisa saat IHSG ditutup perkasa di level 5797.597 atau naik sebesar 0.64% . IHSG masih strugle untuk bisa menembus angka keramat nya di 6000 rupiah meskipun hari ini berhasil ditutup menguat. Per penutupan hari ini mencatatkan net foreign buy tertinggi di saham bank BCA atau saham BBCA dengan net foreign buy sebesar 190.4 B dengan volume sebesar 13 M dan turnover nya sebesar 415.6 B disusul oleh saham TLKM di urutan kedua dan saham TBIG di urutan ketiga.
Jika sebelumnya kita sudah membahas tentang laporan keuangan perusahaan BUDI dan analisa teknikalnya , hari ini saham ini kembali mencatatkan catatan unik ( ini menurut saya ya he he he ) saham ini ditutup ARB di level keramat angka wiro sableng 212 rupiah dengan pelemahan sebesar -6.19 %. Sempat diangkat ke level 232 rupiah di menit menit awal namun besarnya tekanan jual memaksa saham ini untuk parkir di ARB nya di 212 rupiah. Bukan kali pertama saham ini ditutup ARB dan ini pernah kita bahas di sini.
Harap berhati hati karena saham ini lagi berada dalam fase distribusi nya meskipun secara teknikalnya masih dalam level buy secara moving averagenya dan secara value masih di angka 0.76x PBVR nya. Jika saham BUDI ini dalam fase distribusi , beberapa saham berikut ini berada dalam fase akumulasi diantaranya saham TLKM, saham BBCA, saham TBIG , saham EXCL , saham UNVR , saham UNTR dan saham ASII.
Dari ketuju saham di atas ada yang cukup menarik bukan karena kenaikan harga sahamnya tetapi karena tertahan nya harga saham nya , yaitu saham UNVR . Semenjak melakukan stock split di awal tahun 2020 , harga saham UNVR ini cenderung turun dengan tercatat pelemahan sebesar 18.18 % dalam satu tahun ini. Siapa yang tidak kenal dengan produk dari UNVR ini ? meskipun kondisi pandemi COVID 19 ini , konsumsi produk produk nya tidak berkurang secara significant , saya pribadi malah makin sering karena makin sering mandi semenjak pandemi COVID-19 ini , yang biasanya mandi dua kali sehari , ini jadi 3-4 kali sehari tergantung dari ada tidaknya aktifitas keluar rumah. Jika kita melirik EPS q1 dari perusahaan ini memang sedikit turun dengan EPS 45 rupiah dan jika kita setahunkan berada di angka 178 rupiah yang memang lebih rendah dari EPS tahun 2020 yang berada di angka 188 rupiah. Namun jika kita menengok laporan keuangan dari UNVR ini memang masih dalam fase manurung dengan catatan EPS nya 237 rupiah di 2018 , 194 rupiah di 2019 dan 188 rupiah di 2020 meskipun level ROE nya masih tetap selalu di atas 100 % sebuah prestasi yang sangat susah untuk di saingi oleh perusahaan sejenis nya. Dengan harga 5625 rupiah per penutupan hari ini , apapun bentuk valuasinya tetap saham perusahaan ini berada di level saham premium meskipun harga tersebut termasuk peny stock jika kita bandingkan dengan saham saham mature company di market US , terbukti asing sibuk mengkoleksi saham UNVR ini .
Secara teknikal memang saham ini masih jauh dari menarik , karena semua teknikal indikatornya masih menunjukan strong sell baik secara moving average nya maupun indikator teknikal lain nya. Jika kita perhatikan grafik setahun nya dari saham UNVR ini masih dalam fase down trend yang kuat.
Jangan lupa untuk share dan follow our instagram @analisafundamental
Salam Sukses Investasi !!