Cara Menanam Saham Secara Efektif dan Efisien

Posted on

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menanam saham. Pertama – tama, calon investor harus mengisi formulir aplikasi pembukaan rekening investor (perorangan) atau individual investor account opening application form. Data yang perlu diisi di sana adalah kode nasabah, No. CIF, nama depan, nama belakang, alama sesuai KTP, alamat domisili, serta kelengkapan lainnya seperti pada proses pembukaan rekening tabungan baru. Setelah menyelesaikan pembukaan rekening efek, maka cara menanam saham yang berikutnya yaitu memberikan sejumlah deposit dana. Deposit dana dapat dilakukan seperti transfer pada umumnya atau setor tunai lewat teller bank. Untuk investor yang sibuk, mode internet banking juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu cara menyetorkan deposit.

Jika sudah mempunyai deposit sendiri, maka cara menanam saham yang berikutnya yaitu memasang aplikasi online trading. Aplikasi tersebut bisa didapatkan dengan berbagai cara, misalnya melalui broker atau langsung download seperti aplikasi smartphone lainnya. Diperlukan ID dan password untuk masuk ke dalam aplikasi ini. ID dan password tersebut diperoleh pada saat mendaftar. Selain bisa masuk aplikasi dan melakukan jual beli saham, investor juga bisa melihat informasi perusahaan yang sahamnya baik atau tidak serta pergerakan deposit dana. Jika sudah selesai melihat informasi perusahaan, sangat penting untuk melakukan analisis sebelum membeli dan menjual lagi saham tersebut.

Ada 4 menu yang menjadi tampilan dalam aplikasi jual beli saham online. 4 menu tersebut diantaranya “Buy, “Sell”, “Amend” dan Withdraw”. Masukkan kode saham yang terdiri dari 4 huruf. Setelah itu, harga akan muncul dan volume harus diisi. Volume untuk saham diatur dengan LOT. LOT adalah 100 lembar saham. Klik “Send” jika investor sudah setuju dengan semua ketentuan termasuk harga yang dibaca. Setelah itu, maka tahapan cara menanam saham sudah selesai dilakukan. Apa yang harus dikerjakan seorang investor setelah menanam saham? Harga yang selalu berubah – ubah harus dipantau sehingga saat harga naik investor bisa menjual sahamnya. Sebaiknya jangan membeli saham yang terlalu jatuh karena proses naiknya juga butuh waktu tersendiri.