Cara screening saham untuk swing trading part 1 , pada kesempatan kali ini di analisafundamental.com kita akan share salah satu cara untuk screening saham yang bisa kita gunakan untuk trading harian maupun swing trading. Kita akan memulai screening berdasarkan fundamental dari perusahaan nya dahulu just in case kalau trading tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan kita malah nyangkut di saham suatu perusahaan setidaknya jika kita nyangkut di perusahaan dengan fundamental bagus , akan sedikit menenangkan jiwa dan raga. Why ? Karena rata rata kebanyakan trader itu trading dulu , nyangkut , baru cek fundamental perusahaan. Untuk sedikit meminimalisasi kesalahan sejenis , kita akan melakukan screening dengan acuan fundamental perusahaan terlebih dahulu. Langkah awal yang kita lakukan adalah sebagai berikut:
- Screening saham perusahaan dengan PBV <= 1
- Hilangkan perusahaan PBV nya minus
- Hilangkan perusahaan yang saham nya sedang di parkir di 50 rupiah
Langkah pertama screening saham perusahaan dengan PBV dibawah atau sama dengan satu. Setelah kita melakukan screening tersebut kita peroleh sekitar 157 saham perusahaan yang berada di bawah 1 nilai book value nya. Silahkan perhatikan gambar di bawah ini :
Kenapa di bawah satu nilai PBV nya yang kita cari ? Salah satu ciri saham perusahaan di katakan murah adalah jika PBV nya di bawah satu. Ini hanya merupakan salah satu ciri saja , ingat bahwa murah dan murahan akan tercampur di sini. Kita akan membahas lebih detail dalam postingan ini. Dari gambar di atas kita mendapatkan ada 157 saham perusahaan yang mempunyai PBV dibawah satu.
Langkah berikutnya adalah kita akan hilangkan saham perusahaan yang mempunyai nilai PBV minus. Kita memperoleh 22 saham perusahaan yang berada di posisi minus nilai PBV nya.
Langkah berikutnya adalah kita akan membuang saham saham dengan harga 50 rupiah atau sedang di parkir. Jika kita menghilangkan saham saham dengan harga 50 rupiah , kita akan mendapatkan 34 saham diharga 50 rupiah.
Jika kita gabungkan antara saham perusahaan dengan PBV minus dan harga 50 rupiah , kita peroleh 56 saham perusahaan dengan PBV minus, harga 50 rupiah sehingga kita peroleh 101 saham perusahaan dengan PBV di bawah satu dan harga di atas 50 rupiah.
Setelah kita memperoleh data data perusahaan dengan kriteria yang kita terapkan di atas , kita akan menggabungkan nya dengan screening saham secara teknikal.
Screening saham secara teknikal kenapa kita perlukan ? karena dengan screening secara teknikal kita bisa memilah milah saham mana yang sesuai dengan time frame kita. Apakah kita trading untuk scalping, swing atau investing .
Untuk screening saham secara teknikal kita bisa mempergunakan bantuan software dari sekuritas kita masing masing so bebas bebas saja mau pake software yang mana , yang penting kita familiar dengan software nya.
Sebagai contoh kita ingin screening saham yang saat ini sedang oversold secara RSI indicator , ternyata ada 95 saham yang sedang dalam posisi oversold. Nah dari 95 saham perusahaan ini kita akan cek apakah masuk ke dalam kriteria yang pertama secara fundamental. Jika iya , saham perusahaan tersebut bisa kita masukan kedalam list untuk di tradingkan.Ingat bahwa list itu masih list kemungkinan yang bisa di tradingkan.
Kenapa di katakan masih kemungkinan ? karena akan kita sesuaikan lagi mana yang sesuai dengan time frame trading kita. Apakah kita akan mempergunakan chart menitan, jam, harian atau mingguan dan bahkan bulanan jika memang tujuan nya untuk investasi.
Sebagai contoh ternyata saham PNLF masuk ke dalam screening oversold RSI dan masuk kedalam kriteria PBV<1 , langkah selanjutnya kita perlu memperhatikan chart nya seperti apa. Tujuan disini untuk melihat apakah saham PNLF ini bisa dipergunakan untuk trading atau investing misalnya.
Kita bisa mulai dengan time frame monthly nya dahulu untuk melihat secara garis besar saham ini lagi ngapain, apakah ada trend yang bisa di ikuti atau tidak.
Dari chart bulanan kita ke chart mingguan dan seterusnya hingga chart menitan. Untuk scalper tentunya akan memperhatikan chart menitan nya yang akan di sesuaikan dengan price action pada saat pembukaan jam trading.